Jika Ada Beras Dijual di Atas HET di Kepri, Polisi: Laporkan ke Polda atau Dinas!

200

Batam, Posmetrobatam.co: Sejumlah pasar tradisional dan modern di Kepri terus dipantau Tim Satgas Pangan dan Pengendalian Harga Beras Provinsi Kepri, guna memastikan harga stabil dan sesuai harga eceran tertinggi (HET).

Kasatgas Pangan Polda Kepri, Kombes Pol. Silvester Simamora bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam, Mardanis serta Kepala Bulog Batam dan Karimun, Guide XL Pereira turun langsung ke pasar Summerland, Nongsa, Kota Batam, melakukan pengecekan HET beras, Sabtu (25/10).

“Kami sudah melaksanakan kegiatan ini beberapa hari yang lalu dan kami selalu melakukan setiap hari untuk mengecek HET penjualan beras di Provinsi Kepri. Kami bersama Bulog dari Batam dan DKPP untuk mengecek. Ini salah satu tugas dan tanggung jawab bersama,” kata Silvester ditemui di Pasar Summerland, Nongsa, Kota Batam, Sabtu.

BACA JUGA:  WN Singapura Bebas Visa Kunjungan ke Kepri, Ini Dampaknya...

Dalam pengecekan itu, kata Silvester, Tim Satgas Pangan mendatangi pedagang tradisional dan toko modern mengecek langsung harga jual beras premium maupun medium sesuai dengan HET yang ditentukan.

Pemerintah telah menentukan HET beras di Kepri yakni untuk jenis premium Rp15.400 per Kg, beras medium Rp14.000 per Kg, dan beras SPHP Rp13.100 per Kg.

Selain mengecek HET beras, tim Satgas Pangan juga memastikan kualitas dan takaran beras yang beredar di masyarakat terjamin dalam keadaan baik dan sesuai takaran.

“Pemerintah sudah memberikan arahan dan ketegasan untuk menyampaikan ke penjual beras harus sesuai HET, tidak boleh diatas HET baik beras premium maupun medium,” kata perwira menengah Polri itu.

Dari hasil pengecekan di Pasar Summerland Nongsa, hampir semua penjual beras di pasar tradisional maupun modern telah menjual sesuai HET.

BACA JUGA:  Ratusan Nelayan di Kepri Berunjukrasa Tolak Penggunaan Alat VMS

Tidak hanya di Batam, kata dia, pengecekan serupa juga dilaksanakan oleh polres jajaran wilayah hukum Polda Kepri di 6 kabupaten/kota lainnya.

Menurut dia, hasil pengecekan hampir semua pedagang di pasar tradisional maupun toko modern menjual harga di bawah HET.

Tim Satgas Pangan Provinsi Kepri terus berupaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di pasaran hingga akhir tahun.

“Tentu kami berupaya agar harga ini tetap stabil sampai akhir tahun, dan pasokan mencukupi. Selain pengawasan dan pengecekan ini, kami juga melakukan upaya pencegahan dengan melaksanakan operasi pasar bersama Bulog dan DKPP,” kata Silvester yang juga Direktur Reskrimsus Polda Kepri.

Dia menegaskan, akan ada sanksi bagi pedagang yang mencoba mencari untung di saat momen akhir tahun yang biasanya konsumsi masyarakat meningkat. Sanksi tersebut dapat berupa pencabutan izin penjualan beras oleh dinas perizinan daerah.

BACA JUGA:  Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H di Kepri Disemarakkan Tabligh Akbar dan Santunan Yatim Piatu

“Masyarakat juga dapat mengawasi ketersediaan dan harga jual beras ini, apabila ditemukan adanya harga melebihi HET, bisa langsung melaporkan ke polda atau dinas pangan setempat,” kata Silvester.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam, Mardanis memastikan beras di Batam tidak ada masalah dari sisi harga dan ketersediaan.

“Untuk Batam tidak ada masalah, cukup untuk stok dan juga harga,” kata Mardanis.

Sehari sebelumnya, Kamis (23/10), Satgas Pangan Bareskrim Polri bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga turun ke Kepri untuk mengecek HET beras serta pasokannya. Hasil pengecekan menyatakan stok beras stabil dan HET beras masih wajar.(ant)