Film Kiblat dikritik lantaran kontroversi dari materi promosinya yaitu trailer dan poster. Namun yang paling mendapat kritikan adalah materi posternya, karena menunjukkan orang sedang melakukan gerakan sholat rukuk namun wajahnya tidak menuju ke arah sujud melainkan justru menengadah.
Menteri Pariwisata dan Perekonomian Kreatif, Sandiaga Uno akhirnya angkat bicara terkait kontroversi film Kiblat. Menurutnya, film ini jangan sampai membuat seseorang malah jauh dari agama.
“Film horor ini semestinya bukan malah membuat kita menjauhkan dari agama,” ujar Sandiaga Uno, Senin (25/3) seperti dikutip dari Antara.
Ia menambahkan, dari film horor, seharusnya juga menjadi pengingat adanya kehidupan sesudah mati. “Film horor ini seharusnya juga menjadi pengingat bahwa ada kehidupan setelah kehidupan di dunia ini,” imbuh Sandi.
Film Kiblat bercerita tentang Ainun (diperankan Yasmine Napper) yang ingin menjadikan ayahnya sebagai teladan. Ayahnya yang baru meninggal dunia tersebut merupakan seorang pemuka agama.
Ainun kemudian mendatangi sebuah kampung tempat ayahnya memberi ajaran spiritual. Namun perlahan-lahan, ia menemukan berbagai kejanggalan dari ajaran tersebut karena semakin mendalami, ajaran tersebut ternyata sesat.
Padahal ayahnya dikenal sebagai seorang ulama yang seharusnya ajaran yang ia berikan merupakan ajaran Islam pada umumnya. Ia juga kemudian mengalami berbagai kejadian mistis dan menemukan berbagai fakta yang sebelumnya tidak pernah ia duga, akibat mencari tahu tentang ajaran sesat tersebut.
Materi promosi dari film garapan Bobby Prasetyo ini juga mendapat kritikan keras dari petinggi MUI. Menurut Ketua MUI Bidang Dakwah KH Cholil Nafis, judul Kiblat jangan dibuat judul film horor karena hal itu merupakan acuan beribadah bagi umat Islam.
“Saya tak tahu isi filmnya maka belum bisa komentar. Tapi gambarnya seram kok, judulnya kiblat ya. Saya buka-buka arti kiblat hanya ka’bah, arah menghadapnya orang-orang shoalat,” kata KH Cholil Nafis lewat akun Instagramnya @cholilnafis.
Selaim itu, kritikan juga datang dari seorang da’i yang juga penulis, Ustad Hilmi Firdausi. Ia meminta pembuat film Kiblat mempertimbangkan alur cerita.
“Sama sekali tidak mendidik, bahkan membuat sebagian orang jadi takut sholat, dulu kejadian yang sama terjadi pada sekuel film Makmum, Khanzab, dsb. Yuk bisa buat film dengan unsur religi yang lebih berkualitas,” tegasnya dalam akun X / Twitter miliknya.(jpg)