Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kasus Bentrok di Rempang Eco-City, Tersangka Lain Dibidik

189

Posmetrobatam.co: Dua orang pekerja PT Makmur Elok Graha (MEG) jadi tersangka atas keributan di Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam beberapa waktu lalu. Keduanya berinisial R dan A. Dan tak menutup kemungkinan ada tersangka dari pihak warga.

Kapolresta Barelang, Kombes Heribertus Ompusunggu, Selasa (24/12), kepada wartawan mengatakan, pihaknya sudah melakukan gelar perkara atas peristiwa yang terjadi di Rempang Eco-City pada Rabu (18/12) dinihari itu.

“Untuk kasus pengeroyokan, ada dua yang ditetapkan tersangka dari pihak PT MEG,” kata Heribertus.

Heribertus juga menjelaskan, tak menutup kemungkinan adanya tersangka lain. Yakni dari pihak masyarakat yang berperan sebagai orang yang mengikat dan menahan pekerja PT MEG.

BACA JUGA:  Sandar Kapal Tambahan di Pelabuhan Batam Centre akan Dialihkan ke Sekupang, Bila…

“Untuk masyarakat masih berjalan, pemeriksaan maraton saksi,” paparnya.

Heribertus menyebut pihaknya juga masih menunggu keterangan dari pekerja PT MEG yang ditahan warga yang saat ini masih dalam perawatan medis.

Diberitakan sebelumnya, keributan berdarah antara warga Sembulang Hulu, Rempang, Galang, Batam dengan pekerja PT Makmur Elok Graha (MEG) terjadi pada Rabu (18/12) dini hari.

Kejadian ini berawal ketika Selasa (17/12) malam, beberapa orang yang diduga pekerja dari PT MEG terhadang oleh warga di simpang Sembulang Hulu. Warga menduga mereka telah merusak spanduk yang dipasang warga sebagai tanda penolakan proyek PSN. Beberapa pekerja melarikan diri, dan satu orang berhasil ditangkap dan dibawa ke posko warga. Saat polisi datang, pria tersebut dalam kondisi tidak sadarkan diri dan kemudian dibawa ke rumah sakit.

BACA JUGA:  Polisi Anambas Selamatkan Warga Tercebur ke Laut

Situasi semakin memanas saat puluhan pekerja yang diduga dari PT MEG mendatangi lokasi dengan mobil, motor, dan lori. Mereka diduga membawa senjata seperti parang, pisau, dan kayu, lalu menyerang posko warga.

Menurut warga, serangan itu tidak berhenti di posko Sembulang Hulu. Para pekerja PT MEG juga bergerak ke Sungai Buluh, menyerang warga yang tidak tahu-menahu, termasuk anak-anak.

Sementara itu, keterangan versi PT MEG, pihak PT MEG menyebut kejadian bermula saat lima anggotanya melakukan patroli rutin di wilayah tersebut. Salah satu anggota, yang terpisah dari rombongan, menjadi korban pengeroyokan oleh warga setempat. Atas kejadian itu, kedua pihak saling melapor ke polisi.(*/red)

BACA JUGA:  Komplotan Maling Diamankan Polisi Beserta 10 Motor, Modus Operandi Pelaku Patahkan Kunci Stang