
Bintan, Posmetrobatam.co: Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) ‘super tega’ yang disediakan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Seri Koala Lobam, sempat jadi bulan-bulanan netizen di sosial media Facebook.
Pasalnya, salah seorang warga Tanjunguban, memposting menu MBG yang dinilai tidak pantas alias hanya sekedarnya.
“Hari ke-4 pembagian MBG, heboh. Sebab, porsinya tak etis kalau dilihat. Sambel goreng tempe satu sendok, dengan dua ekor ikan bilis. Sayur wortel yang bisa dihitung dengan jari, berapa irisannya. Semangka dengan irisan tipis dan kecil. Nasi semangkok kecil. Dimana nilai gizi untuk anak sekolah yang ada di Bintan? Kalau mau ambil untung, jangan banyak-banyak,” pesan Asri Suherman, aktivis sekaligus pengamat/ tokoh masyarakat asal Bintan Timur.
Memang, kata Asri Suherman, budget untuk satu porsi MBG yang dibagikan ke setiap siswa, tak banyak.
“Paling hanya Rp15 ribu. Tapi, untuk biaya operasional penyelenggara MBG, kabarnya dari Rp15 ribu jadi Rp10 ribu. Meski hanya dengan budget Rp10 ribu, setidaknya porsi MBG yang dibagikan ke siswa, tolong yang masuk akal. Kalau hanya seuprit seperti itu, dimana nilai gizinya. Tolong jelaskan, dari pihak Badan Gizi Nasional (BGN).” terang Asri.
Semoga, menjadi perhatian pemangku jabatan di Kabupaten Bintan, agar lebih diperhatikan.
Pantauan Posmetrobatam.co di Facebook. Dengan menu MBG yang porsinya jauh dari kata mencukupi itu, netizen menilai itu bukan menu MBG. Tapi MKG (Menu Kurang Gizi).
Komentar netizen lainnya, menilai, MBG di Bintan tak layak, kalau hanya sedikit seperti itu. Apalagi, bocah SD dan SMP itu memasuki masa pertumbuhan. Jelas tak memenuhi gizi kalau hanya sekedarnya.
Padahal, bahan-bahan sayur di Bintan murah, karena banyak petani.
“Banyak untunglah pelaksana MBG-nya kalau menunya hanya sekedarnya seperti itu.”
Terakhir, Asri Suherman berharap, jangan main-main dengan gizi anak sekolah. Kalau MBG terus-terus menyajikan makanan yang porsinya tak etis seperti itu, pertumbuhan gizi anak, bakal terganggu.
“Semoga ini jadi perhatian pemerintah Kabupaten Bintan, agar gizi anak di Bintan benar-benar terpenuhi dengan baik. Satu lagi, tolong jangan jadikan MBG sebagai ajang untuk mencari keuntungan semata. Boleh cari untung dengan program MBG ini, tapi tolong sewajarnya saja,” pungkas Asri Suherman.
Sementara itu, Kepala SPPG Seri Koala Lobam, Gilang yang dikonfirmasi wartawan terkait pembagian MBG porsi minimalis itu, tidak memberikan keterangan apapun tentang hal itu.(aiq)