Amalan Menyambut Nuzulul Qur’an dan Lailatul Qadar

139
MALAM SERIBU BULAN: Wisata religi Ampel Sueabaya dikunjungi banya orang saat malam-malam ganjil pada bulan Ramadhan. Mereka memburu Lailatul Qadar (Ahmad Khusaini/Jawa Pos)

Ramadhan adalah bulan yang agung dan penuh dengan keistimewaan. Pada Ramadhan, dilipatgandakan pahala kebaikan oleh Allah SWT. Kemudian, pada Ramadhan, ada dua momen penting Keduanya adalah nuzulul quran dan malam lailatul qadar.

Pada bulan Ramadhan, Allah menurunkan Alquran pertama kalinya di Gua Hira. Malaikat Jibril mendatangi Nabi Muhammad tepat pada tanggal 17 Ramadhan untuk menyampaikan wahyu pertama kalinya berupa surat Al Alaq ayat 1-5.

Diturunkan pertama kali di bulan Ramadhan, Alquran kini menjadi pedoman umat Islam supaya selalu berada di jalan kebenaran agar menjadi orang yang selamat dalam kehidupan di dunia sampai di akhirat kelak. Setiap tanggal 17 Ramadhan, selalu diperingati sebagai malam nuzulul quran oleh umat Islam.

BACA JUGA:  Priyambudi Resmi Jabat Kejari Karimun, Firdaus Hijrah Ke Kejaksaan Agung

Momen penting lainnya adalah malam lailatul qadar. Melakukan ibadah atau kebaikan pada malam lailatul qadar pahalanya dijanjikan Allah akan lebih berarti dari melakukan kebaikan selama seribu bulan.

Namun uniknya, malam lailatul qadar tidak ada yang tahu pasti kapan kedatangannya. Ini merupakan misteri ilahi supaya umat Islam berlomba-lomba melakukan amalan kebaikan sepanjang bulan Ramadhan.

Ada yang menyebut lailatul qadar jatuh berbarengan dengan malam turunnya Alquran pada tanggal 17 Ramadhan atau 28 Maret 2024 di tahun ini. Ada juga yang menyebut lailatul qadar jatuh pada awal Ramadhan. Namun yang kuat di kalangan ulama, malam lailatul qadar jatuh pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.

BACA JUGA:  Yang Mau Belajar Bacaan Niat Wudhu dan Tayamum, serta Tata Cara Bertayamum Yang Disunahkan, Begini Caranya

Dalam rangka menyambut datangnya nuzulul quran dan malam lailatul qadar, setidaknya ada 3 amalan ibadah yang dianjurkan untuk dilaksanakan sebagaimana diungkapkan Dasrizal M. Nainin, Dosen Ilmu Alqur’an Fakultas Ushuluddin UIN Syarief Hidayatullah Jakarta.

Pertama, memperbanyak melaksanakan ibadah sholat dengan mengerjakan sholat 5 waktu tepat waktu dan memperbanyak melaksanakan sholat sunnah. Mulai dari sholat rawatib, sholat tarawih, sholat tahajud,sholat tasbih, sholat hajat, sholat witir, dan lain-lain.

“Ibadah wajib yang kita kerjakan dilipatgandakan pahalanya menjadi 70 kali lipat. Sedangkan amalan sunnah disetarakan dengan amalan wajib,” kata Dasrizal kepada JawaPos.com.

Kedua, dengan memperbanyak membaca Alquran. Mengingat bulan Ramadhan memiliki sebutan lain sebagai syahrul qur’an atau bulan Alquran, penting sekali memperbanyak mengaji Alquran di bulan Ramadhan.

BACA JUGA:  Kepala BI Kepri Menerima Penghargaan Tokoh Pengendali Inflasi Daerah Kepri 2023

“Kita dianjurkan untuk semakin intens dengan Alquran. Menjelang Ramadhan kalau kita jarang baca Alquran, begitu masuk bulan Ramadhan ditingkatkan. Dan begitu mau masuk nuzulul quran sampai 10 hari terakhir bulan Ramadhan, semakin ditingkatkan lagi membaca Alquran,” paparnya.

Amalan ketiga yang sebaiknya diperbanyak adalah memberikan infak atau sedekah. Misalnya dengan memberikan sedekah pada pagi dan malam hari setiap harinya selama tidak memberatkan dan tentu harus disesuaikan dengan kemampuan.

“Mari kita perbayak ibadah sholat, mengaji, infak, sedekah, siapa tahu diantara ibadah yang kita jalani ada ibadah yang dilakukan pada malam lailatul qadar yang pahalanya lebih baik dari 1000 bulan,” tandasnya. (jpg)