Batam, Posmetrobatam.co: Dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-3, hotel Santika berhasil mencatatkan prestasi membanggakan dengan memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori Masak Besar dan Terbanyak Ikan Asam Pedas Menggunakan Cabai Kering, Jumat (24/10).
Sebanyak 1.118 porsi ikan asam pedas tersaji rapi dan siap disantap dalam kegiatan yang menjadi bagian dari Pekan Rasa Melayu tersebut. Rekor diserahkan langsung oleh Senior Customer Relation Manager MURI, Andre Purwandono, yang mengapresiasi kreativitas kuliner khas Kepri.
“Ini merupakan rekor pertama di Indonesia untuk masakan ikan asam pedas menggunakan cabai kering. Setiap daerah punya ciri khas, dan Kepri berhasil menonjolkan keunikannya,” ujar Andre.
Kegiatan ini terselenggara antara kolaborasi Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Pemerintah Kota Batam, dan berbagai pihak lainnya dalam rangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Ardhienus, menjelaskan bahwa penggunaan cabai kering menjadi simbol inovasi dalam menjaga kestabilan harga pangan.
“Cabai kering bukan hanya solusi menghadapi fluktuasi harga, tapi juga bentuk dukungan terhadap kesejahteraan petani. Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa masakan lezat tidak selalu harus memakai cabai segar,” katanya.
Ardhienus juga menambahkan, inovasi tersebut sejalan dengan upaya pengendalian inflasi di Kepri, yang pada September 2025 tercatat stabil di angka 0,64% (mtm) atau 2,70% (yoy).
“Salah satu faktor utama penyebab inflasi berasal dari fluktuasi harga komoditas pangan, khususnya cabai yang merupakan bumbu pokok yang hampir selalu hadir di setiap masakan Indonesia,” ujar dia.
Kegiatan ini turut dibuka secara resmi oleh Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, yang menegaskan pentingnya kuliner sebagai bagian dari identitas budaya dan potensi ekonomi daerah.
“Pekan Rasa Melayu bukan sekadar ajang kuliner, tapi juga wadah memperkuat jati diri dan mempromosikan kekayaan cita rasa Melayu. Ini juga berdampak langsung pada sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat,” ujar Amsakar
Bagi Head Manager Hotel Santika Batam, Surnardi, pemecahan rekor ini adalah bentuk rasa syukur sekaligus wujud pelestarian kuliner khas daerah.
“Kami ingin memperkenalkan asam pedas sebagai kebanggaan lokal dengan sentuhan baru, yaitu penggunaan cabai kering. Ini bukan sekadar resep, melainkan adaptasi budaya yang relevan,” ucapnya.
Selain memecahkan rekor, acara ini juga menjadi bagian dari rangkaian peluncuran buku “Khazanah Masakan Khas Melayu Menggunakan Cabai Kering”, hasil kerja sama Bank Indonesia dan Batam Tourism Polytechnic, yang diterbitkan tahun 2024.
Melayu, Pedas, dan Penuh Prestasi
Dengan kombinasi ikan segar khas laut Kepri dan inovasi penggunaan cabai kering, kegiatan ini bukan hanya memanjakan lidah, tetapi juga memperkuat posisi Batam dan Kepulauan Riau sebagai destinasi kuliner yang kaya rasa dan budaya.
Acara di Santika digelar selama dua hari dari tanggal 24-25 Oktober banyak bazar hingga hadiah hiburan lainnya yang disediakan Hotel Santika Batam.(hbb)







