Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis memberikan kritikan tajam pada film Kiblat yang dibintangi Ria Ricis, Hana Saraswati, Arbani Yasiz, Yasmin Napper, dan Dennis Adhiswara, yang dianggap mempermainkan ritual keagamaan untuk kepentingan bisnis.
Melihat poster film Kiblat yang memperlihatkan seseorang sedang melakukan rukuk dalam sholat namun kepalanya dibuat menghadap ke atas dengan wajah menyeramkan, KH CHolis Nafis menganggap film arahan sutradara Bobby Prasetyo tersebut sudah masuk dalam kampanye hitam terhadap ajaran agama Islam.
Oleh sebab itu, KH CHolil Nafis meminta film ini dihukum dengan dilarang penayangannya sehingga tidak dapat ditonton. Dia pun menyayangkan penggunakan judul kiblat yang merupakan arah sholat bagi umat Islam malah digunakan sebagai judul untuk kepentingan bisnis film.
Setelah melayangkan kritikan keras di media sosial, KH CHolil Nafis mendapat dukungan dari netizen. Banyak dari mereka sependapat dengan pandangannya setelah melihat poster dari film Kiblat.
Tak hanya itu, netizen juga meminta KH Cholil Nafis yang merupakan Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, untuk medorong Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengeluarkan fatwa haram menonton film Kiblat.
“Sudah banyak film serupa kiai. Tolong MUI keluarkan fatwa segera terkait pengharamannya. Dan minta juga KPI untuk bersinergi memberantas film-film serupa,” ujar salah satu netizen.
“Setuju pak kiai, sepertinya @MUIPusat perlu buat fatwa tentang film-film horor di Indonesia yang mulai merajalela. Ini merusak iman dan mental masyarakat Indonesia. Sekarang anak-anak muda itu apa-apa dikaitkan sama setan, dll. Jadi lebih takut sama setan daripada sama Allah,” timpal yang lainnya.
Netizen lainnya meminta film Kiblat harus mendapat respons secara serius dan tegas supaya menjadi pelajaran berharga bagi para pembuat film ke depannya untuk tidak bermain-main dengan sesuatu yang suci dalam ajaran agama.
“Kami berharap ada langkah serius Yai. Kalau terus dibiarkan khawatir timbul keresahan di masyarakat sholat seolah menjadi hal yang menakutkan apalagi jika dilakukan malam hari,” komentar salah satu warganet.
“Ini sebentuk propaganda penghinaan terhadap orang sedang sholat menghadap kiblat. Kita viralkan agar film dibuang ke got saja.Demi film laris, nabrak adab atau etika pun dilakukan,” timpal yang lainnya. (jpg)