Batam, Posmetrobatam.co: Jajaran penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kepri diingatkan tentang pentingnya penyidikan berbasis prinsip-prinsip ilmiah atau scietific crime investigation/CSI.
“Penyidikan berbasis ilmu pengetahuan, pemanfaatan teknologi serta integritas penting dalam membangun kepercayaan publik,” kata Kapolda Kepri, Irjen Pol. Asep Safrudin dalam keterangannya dikonfirmasi Kamis (24/7).
Penggunaan CSI dapat memperkuat penyidik dalam hal pembuktian suatu tindak pidana. Penggunaan metode ini sudah dilakukan dalam beberapa kasus-kasus besar yang ditangani Polri, seperti pembunuhan Brigadir J, dan baru-baru ini pembunuhan diplomat.
Di Kepri juga sudah melakukan penyidikan menggunakan CSI seperti penggunaan Laboratorium Forensik untuk menyelidiki penyebab kebakaran kapal tanker yang menewaskan sejumlah pekerja galangan Juni lalu.
Amanat ini disampaikan Asep dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Ditreskrimum Polda Kepri tahun 2025 yang digelar Rabu (23/7) yang dihadiri Direktur Tindak Pidana Perlindungan Perempuan dan Anak dan Pemberantasan Perdagangan Orang (Dirtipid PPA dan PPO) Brigjen Pol. Nurul Azizah.
Dalam amanatnya, jenderal polisi bintang dua itu juga mengingatkan tentang profesionalisme penyidik, pemetaan pola kejahatan, penguatan koordinasi.
“Tingkatkan kualitas SDM, dan evaluasi terbuka terhadap kinerja,” kata Asep.
Sementara itu, Direktur PPA dan PPO Brigjen Pol. Nurul Azizah dalam paparannya menyampaikan terkait sejarah terbentuknya PPA dan PPO, serta upaya Polri dalam menangani persoalan perempuan dan anak, serta perdagangan orang melalui gerakan “rise and speak”.
Terpisah, Direktur Reskrimum Polda Kepri Kombes Pol. Ade Mulyana menyebut, rakernis ini merupakan ajang konsolidasi dalam menyikapi perkembangan kejahatan serta menyelaraskan program kerja dengan agenda pembangunan nasional.
Rakenis diikuti 130 peserta yang terdiri atas personel Ditreskrimum, Dittahti, SPKT, Kasat Reskrim, Kanit PPA Polres/Polresta dan Kanit Reskrim polsek jajaran.
Beberapa materi yang disampaikan dalam rakenis ini terkait penegakan hukum inklusif, perubahan KUHP 2026, TPPO digital, ketahanan pertahanan dan konflik lahan yang berdampak pada iklim investigasi.
Materi narasumber ini sejalan dengan tema rakenis “Rakenis Polri yang Presisi siap mendukung terwujudnya Astacita”.(ant)