POSMETROBATAM: Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung langkah politik Budiman Sudjatmiko yang mendukung Prabowo. Menurut dia, langkah itu merupakan bentuk dansa politik saja. Bahkan, ungkap Megawati, dirinya sudah sejak lama memperkirakan adanya dinamika politik seperti yang terjadi saat ini. Dia juga pernah menyinggung peta politik itu kepada Presiden Jokowi.

Dalam sebuah pertemuan, Jokowi bertanya kepada Megawati seperti apa situasi politik menjelang pemilu. ”Saya gampang aja jawabannya, ’Bapak tahu nggak kalau orang berdansa?’” tanya Megawati balik. ”Loh, saya nanya urusan politik, kok Ibu urusan berdansa,” kata Megawati menirukan pernyataan Jokowi kala itu.

Megawati lantas menerangkan bahwa dansa itu merupakan simbol manuver politik yang dilakukan sendiri, berdua, atau beramai-ramai. Gerakannya bisa datar, pelan, dan kencang. Bahkan, akan ada adegan gonta-ganti pasangan. ”Terus beliau (Jokowi) sambil ketawa, ’Oh, saya paham’,” tutur Megawati, masih menirukan pernyataan Jokowi.

BACA JUGA:  43 Jamaah Indonesia Meninggal Dunia

Megawati mengajak kader partainya menghadapi dansa politik itu dengan tenang. Para kader harus tetap bekerja keras turun ke masyarakat. Menurut dia, tidak ada jalan lain kecuali turun dan menyatu dengan rakyat.

Selesai dari acara kunjungan ke kantor DPD PDIP Jogjakarta dan silaturahmi dengan pengurus partai, Megawati didampingi Ganjar Pranowo keluar dari gedung baru itu. Begitu tiba di lobi, ternyata masyarakat dan belasan anak sudah menunggu. Begitu tampak Megawati dan Ganjar keluar, teriakan dari massa sangat kencang. ”Ibu Mega, Ibu Mega. Pak Ganjar, Pak Ganjar,” teriak mereka. Sambil menuruni anak tangga, Megawati melambaikan tangan ke arah masyarakat dan anak-anak tersebut.

Mega dan Ganjar lalu menyalami anak-anak yang mengerubunginya. Beberapa diajaknya berbicara. Salah satu anak mengaku ingin bertemu dan mengambil gambar Ganjar. Mereka lalu menaiki mobil yang sama untuk menghadiri deklarasi relawan pemenangan yang terdiri atas para guru besar dari berbagai kampus.

BACA JUGA:  Menkes: Proses Transpalansi Organ di Indonesia Lebih Mudah

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, kualitas dan aura kepemimpinan Megawati dan Ganjar tak perlu diragukan. Menurut dia, hal itu yang membuat semangat kader partai terus berkobar memenangkan Ganjar di tengah keroyokan parpol yang mengusung calon lain.

Hasto menjelaskan, sebagai bacapres, Ganjar Pranowo adalah sosok yang tangguh meski dikeroyok. Bahkan, survei terakhir menunjukkan, elektabilitas Ganjar justru meningkat setelah Golkar dan PAN bergabung dengan Gerindra untuk mengusung Prabowo.

Sementara itu, sejumlah guru besar dan akademisi mendeklarasikan dukungan terhadap Ganjar Pranowo di Pendopo Agung Ambarrukmo, Jogjakarta. Moch. Isnaeni, guru besar Universitas Airlangga (Unair), membacakan deklarasi dukungan tersebut. Isnaeni mengatakan, relawan yang mayoritas adalah para guru besar itu siap berjuang bersama-sama untuk memenangkan Ganjar dengan tulus dan sukarela. ”Dukungan ini kami berikan kepada Saudara Ganjar Pranowo karena Bapak adalah sosok pemimpin yang bernyali tanpa membenci, yang teguh mempertahankan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” terangnya.

BACA JUGA:  Presiden Jokowi Minta Pemerintahan Baru Hati-hati Mengelola Negara

Kampanye di Kampus
Jika di satuan pendidikan dasar kampanye di sekolah mendapat kritik tajam, tidak demikian halnya dengan di lingkungan kampus. Para mahasiswa malah justru menantikan kesempatan untuk bisa adu gagasan bersama para bakal calon peserta pemilu. (Jp Group)