Batam, Posmetrobatam.co: Suku bunga di Koperasi Merah Putih dipatok 6 persen. Sedangkan pinjaman dana bergulir di Pemko Batam 4 persen. Tentunya pelaku usaha memilih suku bunga yang lebih ringan.
Dalam hal pinjaman atau permodalan, Pemko Batam menyediakan dua skema permodalan bagi pelaku usaha, yakni pinjaman modal tanpa bunga serta tanpa agunan sebesar Rp20 juta, dan dana bergulir usaha mikro dan koperasi.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dana Bergulir Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskum) Kota Batam, Zulfahri menyampaikan, dana bergulir ini ditujukan untuk usaha mikro dengan pinjaman maksimal Rp150 juta dan koperasi hingga Rp300 juta.
“Tenor pinjaman hingga lima tahun dengan bunga tetap sebesar 4 persen per tahun,” kata Zulfahri, Sabtu (19/7).
Dijelaskan Zulfahri, para peminjam biasanya adalah pelaku usaha mikro yang telah berjalan dan membutuhkan tambahan modal untuk mengembangkan usaha.
Selain dana bergulir, Pemko Batam juga menyediakan program pinjaman tanpa bunga dan tanpa agunan sebesar Rp20 juta, yang baru diresmikan pada Juni 2025.
Kedua program tersebut dirancang untuk mendukung pelaku usaha dalam mengembangkan bisnis secara berkelanjutan.
Dengan dua skema permodalan ini, Pemko Batam mendukung semakin banyak pelaku usaha mikro dan koperasi yang bisa mengembangkan usahanya secara mandiri dan berkelanjutan.
Sementara itu, suku bunga Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih dinilai cukup tinggi yang mencapai 6 persen pertahun.
Dalam menjalankan bisnisnya itu, kopdes mendapatkan modal kerja dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Dan harusnya dikelola secara profesional, agar tidak gagal bayar.
Mulai 22 Juli 2025, koperasi percontohan mulai dapat mengakses pembiayaan melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus dari bank-bank Himbara.
Pembiayaan awal ini memiliki plafon hingga Rp3 miliar per unit koperasi, dengan suku bunga 6 persen dan tenor 6 tahun untuk modal kerja dan 10 tahun untuk investasi.
Tak hanya itu, pemerintah juga mengusulkan grace period atau masa tenggang selama 6 bulan untuk memberi ruang adaptasi koperasi di tahap awal operasional, tanpa tekanan pembayaran cicilan langsung.(ant/red)