Cek Kesehatan Gratis, 40 Wanita di Batam Positif Idap Kanker Serviks

58

Batam, Posmetrobatam.co: Sebanyak 40 perempuan di Batam terdeteksi positif kanker serviks usai menjalani skrining tes IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat).

Kepala Dinkes Kota Batam, Didi Kusmarjadi, mengatakan, program skrining tersebut menyasar perempuan usia 30-65 tahun yang sudah menikah atau aktif secara seksual.

“Tes IVA ini merupakan metode pemeriksaan untuk mendeteksi dini kanker serviks pada perempuan. Target sasaran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebanyak 8.806 orang dan yang sudah menjalani skrining IVA tercatat 6.058 orang,” ujarnya, Rabu (23/7).

Ia menjelaskan, pemeriksaan dilakukan dengan mengoles asam asetat pada leher rahim dan melihat perubahan warna pada alat tes, yang dapat memberi indikasi adanya lesi pra-kanker.

Skrining ini, lanjutnya, merupakan bagian dari layanan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di puskesmas di Kota Batam.

BACA JUGA:  Rutan Batam Datangkan Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional

Didi mengungkapkan, hasil skrining di tahun ini menunjukkan dari 6.058 orang, 6.015 orang mendapatkan hasil IVA negatif (99,3 persen), 40 orang mendapatkan hasil IVA positif (0,7 persen), dan 3 orang dicurigai memiliki kanker serviks (0,0 persen).

“Untuk peserta yang dicurigai mengidap kanker, kami rujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Didi.

Ia juga menjelaskan, untuk peserta yang memiliki hasil IVA positif akan diberikan edukasi serta diarahkan menjalani tindakan cryotherapy di Puskesmas Sei Panas, Puskesmas Botania, atau di rumah sakit.

“Kalau untuk yang hasil negatif, kami berikan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), khususnya terkait kesehatan alat reproduksi,” kata dia.

BACA JUGA:  Dragon Head Boxing Championship Digelar di Batam, Ini Lokasi dan Jadwalnya

“Kegiatan skrining ini sangat penting sebagai upaya deteksi dini kanker serviks. Semakin cepat diketahui, maka semakin besar peluang untuk mencegah penyakit berkembang,” ucapnya.

Ia menyampaikan skrining Human Papilloma Virus (HPV) yang juga menjadi metode deteksi kanker serviks, belum bisa dilaksanakan karena Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) belum tersedia.

“Program ini memang baru akan dimulai tahun ini dan kami masih menunggu kedatangan bahan medisnya,” ucap Didi Kusmarjadi.(ant)