Batam, Posmetrobatam.co: Dalam upaya membangun sistem penanggulangan banjir yang lebih efektif, Pemerintah Kota Batam bersama Badan Pengusahaan (BP) Batam membentuk tim gabungan lintas instansi. Langkah ini menandai komitmen baru dalam menyusun strategi penanganan banjir secara terintegrasi dan berkelanjutan.
Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, mengungkapkan bahwa tim ini dirancang sebagai pusat koordinasi teknis yang melibatkan berbagai elemen, mulai dari pejabat struktural hingga aparat kewilayahan di tingkat kecamatan dan kelurahan.
“Pembentukan task force ini penting agar tidak ada lagi kerja yang tumpang tindih. Semua pihak punya peran dan tanggung jawab yang jelas,” kata, Jumat (23/5)
Salah satu fokus utama tim adalah melakukan inventarisasi titik-titik rawan banjir di sembilan kecamatan utama di Pulau Batam. Data tersebut akan menjadi fondasi untuk menentukan rencana aksi dan alokasi pembiayaan, baik dari APBD maupun anggaran BP Batam.
Tak hanya mengandalkan sumber daya lokal, Pemko dan BP Batam juga menjajaki dukungan dari pemerintah pusat.
“Kami terus membuka jalur komunikasi dengan kementerian, karena tantangan ini tidak bisa diselesaikan hanya oleh pemerintah daerah,” ujarnya.
Tim lapangan telah mulai bekerja di beberapa lokasi dengan pengerahan alat berat untuk normalisasi saluran air. Pemetaan dan validasi data masih berlangsung sebelum intervensi skala besar dilakukan.
Menariknya, tiga kecamatan di luar mainland, yakni Belakangpadang, Bulang, dan Galang, saat ini tidak termasuk prioritas karena tidak mengalami masalah banjir yang signifikan.
Melalui pendekatan kolaboratif ini, Amsakar berharap Batam bisa memiliki sistem penanganan banjir yang bukan hanya reaktif, tetapi juga preventif.
“Yang kita bangun sekarang bukan hanya solusi, tapi juga sistem,” tegas Amsakar. (hbb)