Deklarasi Damai untuk Sukseskan Proyek Strategis Rempang Eco City

328

Posmetrobatam.co: Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City telah disiapkan sebagai mesin ekonomi baru di Indonesia. Selain menjadi kawasan industri, nantinya kawasan tersebut akan disiapkan untuk sektor perdagangan, residensial, hingga wisata yang terintegrasi.

Namun sejauh ini, masih ada beberapa kendala yang membuat prosesnya masih terhambat. Agar progresnya bisa digesa, kegiatan audiensi dan diskusi dengan tema “Menciptakan Kondusifitas Masyarakat Kota Batam Terkait Poyek Strategis Nasional Rempang Eco City” digelar, di Ballroom lantai 5 King Hotel, Kota Batam, Selasa (21/1) kemarin.

Diprakarsai oleh Direktorat Intelkam Polda Kepri, kegiatan ini dihadiri oleh 4 Organisai Masyarakat (Ormas) yang berasa dari warga tempatan yakni, Perpat Kota Batam, Lang Laut, Aliansi Pemuda Melayu, dan Gagak Hitam. Sebagai narasumber yakni, Yarmanis, Kasubdit Dokumentasi Pertanahan BP Batam, dan Joko Satrio Sasongko, Kepala Bagian Hukum Pemko Batam, serta sebagai moderator ialah Indrawati Sugiati Ningsih.

BACA JUGA:  Gubernur Kunjungi SMKN 5 Batam: Manfaatkan Bonus Demografi 2030

Kasubdit Dokumentasi Pertanahan BP Batam, Yarmanis, mengatakan, kegiatan hari ini sebagai upaya untuk menyatukan semua elemen masyarakat yang ada di Batam agar bisa saling membantu, saling membahu menyamakan persepsi bagaimana mengembangkan PSN Rempang Eco City.

“Karena bagaimanapun juga, tanpa dukungan semua masyarakat Batam, tujuan pemerintah ini akan terkendala. Kita tidak ingin kendala-kendala itu terus berlangsung. Bahkan kita ingin apa yang kita hadapi sekarang bisa cepat teratasi melalui kolaborasi dan penyamaan persepsi untuk melangkah lebih laik di masa depan,” ujar Yarmanis.

Hasil dari audiensi ini lanjut Yarmanis, pada prinsipnya semua mendukung dan satu bahasa untuk menyukseskan Rempang Eco-City.

“Saya kira ini adalah sesuatu yang positif dan perlu ditingkatkan lagi dengan dengan pihak lainnya yang terlibat untuk bersama-sama membangun Rempang,” lanjutnya.

BACA JUGA:  Air Keruh di Batam: BP Batam Lakukan Perbaikan dan Flushing Jaringan

Sementara Kepala Bagian Hukum Pemko Batam, Sasongko, mengucapkan rasa syukur dengan adanya kesepamahaman untuk sama-sama mendukung program nasional ini.

“Alhamdulillah, dengan diadakannya audiensi dan diskusi publik ini, harapan kami terhadap pelaksanaan-pelaksanaan di Rempang berjalan cukup baik dan lancar,” ujarnya.

Masukan dan saran serta subangsih yang disampaikan oleh audiens yang hadir tambahnya, akan menjadi pembenahan dan perbaikan kedepan.

“Yang jelas, pemerintah sangat mendukung dan betul-betul ingin kesejahteraan rakyat di Kota Batam ini bisa terlaksana,” tuturnya.

Ketua Aliansi Pemuda Melayu, Pian, sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Direktorat Intelkam Polda Kepri, dimana yang diundang dalam kegiatan ini ialah Ormas Melayu atau tempatan dengan tujuan menciptakan kondusifitas Kota Batam.

Jika berbicara Rempang, banyak yang terjadi sebelum ini. Seperti di tanggal 7 September rusuh di Jembatan 4 di tanggal 23 Agustus demo pertama, di tanggal 11 September terjadi kerusuhan dan terparah dalam kerusuhan demo di depan kantor BP Batam.

BACA JUGA:  Update PSN Rempang Eco-City: 220 KK Telah Bergeser Ke Hunian Sementara, 37 di Antaranya telah Pindah Tempati Hunian Baru

“Karena itu, hari ini kami mengajak seluruh masyarakat Kota Batam khususnya orang Melayu, mari bersama-sama menciptakan Batam yang kondusif, mencari solusi yang terbaik untuk menyelesaikan permasalahan di Rempang,” ajaknya.

Kemudian, ia berharap kepada Lembaga Adat Melayu (LAM), bisa menjadi orang tua sebagai penyambung lidah aspirasi masyarakat Melayu kepada pemerintah.

“Namun hari ini perwakilan dari LAM tidak hadir meski telah diundang. Kami berharap LAM bisa menyampaikan kepada pemerintah mendukung suara kami. Kami mendukung pembangunan Rempang, namun tolong perhatikan hak-hak kami,” pintanya.

Setelah dilakukan audiensi, dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi damai oleh seluruh peserta.
.(hbb/*)