Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Wilayah 3T Kepri

75

Batam, Posmetrobatam.co: Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut (TNI AL) memulai pelaksanaan Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) di tahun 2025, di Pelabuhan Bintang 99 Persada Batuampar, Selasa (22/7).

Ekpedisi ini sebagai bagian dari program Kas Keliling 3T yang menyasar daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal. Pada ekspedisi menggunakan kapal perang KRI Hasan Basri 382, tim ERB akan menyusuri lima pulau terpencil di Kepri yakni Pulau Tarempa, Pulau Midai, Pulau Subi Besar, Pulau Tambelan Besar, dan Pulau Singkep.

Kepala Departemen Keuangan Bank Indonesia, Anwar Basori mengatakan, bahwa kegiatan ini berlangsung dari tanggal 22 hingga 28 Juli 2025 dengan membawa modal kerja penukaran sebesar Rp13 miliar. Program Kas Keliling 3T tahun ini ditargetkan akan dilakukan sebanyak 18 kali di 18 provinsi, dengan menjangkau hingga 90 pulau di seluruh Indonesia.

“Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menyediakan uang layak edar bagi masyarakat. Tetapi juga merupakan wujud nyata hadirnya negara dalam menjaga kedaulatan ekonomi hingga ke pelosok negeri,” katanya.

BACA JUGA:  Polda Kepri Gelar Patroli KRYD Serentak, Puluhan Pengendara Ditindak dan Motor Ditilang

Anwar menyampaikan permohonan izin dan dukungan kepada pemerintah daerah agar pelaksanaan program dapat berjalan lancar.

“Kami mohon dukungan Pemerintah Daerah agar kami dapat memasuki wilayah dan pulau-pulau yang menjadi sasaran layanan kas keliling,” ujarnya.

Lebih lanjut, BI menegaskan pentingnya sinergi lintas instansi. Anwar juga menyebut, dengan keterbatasan armada dan medan geografis Indonesia yang terdiri dari 17 ribu pulau, BI menggandeng TNI AL sejak 2012 untuk mendistribusikan uang rupiah melalui kas keliling laut.

“Ke depan, kami akan terus memperkuat kerja sama, tidak hanya dengan TNI AL, tetapi juga dengan Pemerintah Daerah dalam menentukan wilayah sasaran serta melaksanakan edukasi kepada masyarakat di wilayah 3T,” ucap Anwar.

Anwar menegaskan, bahwa staf dan karyawan Bank Indonesia yang bertugas dalam ekspedisi ini disebut sebagai Pejuang Rupiah Tanpa Senjata.

Program ERB kali ini melibatkan tim gabungan dari berbagai kantor perwakilan BI, termasuk dari wilayah yang tidak memiliki laut, seperti Pematang Siantar dan Gorontalo. Mereka dilatih dan diterjunkan langsung ke kapal agar siap menghadapi tantangan distribusi di wilayah laut.

BACA JUGA:  16 Pelajar SMA/SMK Tidak Lulus di Kepri, Ada yang Keburu Kawin

“Teman-teman ini kami sebut sebagai pejuang rupiah tanpa senjata. Mereka bertugas menjaga kedaulatan mata uang kita hingga ke pelosok,” ucap Anwar.

Masih banyak masyarakat di wilayah 3T yang belum pernah melihat atau memegang uang baru selama bertahun-tahun. Program ERB 2025, membuktikan bahwa negara hadir dalam menjaga kedaulatan ekonomi hingga ke pelosok negeri.

Pelepasan tim dari Batam menjadi momentum untuk terus memperkuat komitmen terhadap penyebaran uang rupiah yang merata, layak, dan terpercaya di seluruh wilayah NKRI.

“Warga di wilayah perbatasan bertransaksi dengan mata uang asing, itu bukan semata salah mereka. Bisa jadi karena kami belum hadir di sana. Inilah yang ingin kami benahi melalui program ini,” jelas.

Sambutan Asisten Operasi Kasal Laksada TNI Yayan Sofiyan yang dibacakan Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IV Batam, Laksamana Pertama TNI Berkat Widjanarko, menyampaikan bahwa pulau-pulau kecil dan terluar adalah merupakan salah tantangan bagi bangsa Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan. Karena itu, sinergi antara TNI AL dan Bank Indonesia menjadi langkah strategis dalam memastikan mata uang rupiah hadir dan berdaulat di seluruh pelosok negeri.

BACA JUGA:  Januari-Mei 2025, Ekspor Kelapa Bulat dan Turunannya dari Kepri ke Singapura dan Malaysia Meningkat

“TNI AL sebagai garda terdepan memiliki sarana dan kemampuan menjangkau wilayah perairan 3T. Ini bagian dari kontribusi kami dalam menjamin kelancaran pembangunan nasional,” ujar Berkat Widjanarko,

Laksamana Pertama TNI Berkat Widjanarko menjelaskan, Bank Indonesia, sebagai otoritas moneter, memiliki kepentingan untuk memastikan ketersediaan rupiah layak edar di seluruh wilayah Indonesia. Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia menggandeng TNI AL sebagai mitra strategis guna menjangkau daerah-daerah terpencil yang hanya bisa diakses lewat jalur laut.

Ekspedisi tahun ini melibatkan kapal TNI AL KRI Hasan Basri yang akan menempuh rute pelayaran dari Batam menuju Pulau Tarempa, Pulau Midai, Pulau Subi Besar, Pulau Tambelan, dan Pulau Singkep, sebelum kembali ke Batam. Total jarak tempuh mencapai 1.105 mil laut.

“Rupiah bukan sekadar alat transaksi, tapi simbol kedaulatan. Kehadirannya di seluruh wilayah NKRI adalah bagian dari upaya bela negara,” tegas Berkat Widjanarko.(hbb)