STQH XI Kepri 2025 Resmi Dibuka, Gubernur Ansar Serukan Penguatan Nilai Islam

43

Kepri, Posmetrobatam.co: Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) ke-XI tingkat Provinsi Kepulauan Riau resmi dibuka pada Sabtu (21/6/2025) malam di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang.

Sebanyak 181 peserta dari tujuh kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau mengikuti perhelatan yang berlangsung sampai 25 Juni nanti. Acara pembukaan berlangsung meriah dan khidmat, diawali parade defile kafilah dari kabupaten/kota se-Kepri.

Dalam kesempatan itu, dilakukan pula penyerahan piala bergilir oleh Wali Kota Batam Amsakar Achmad kepada Gubernur Kepri Ansar Ahmad, yang kemudian menyerahkannya kepada Ketua LPTQ Provinsi Kepri Nyanyang Haris Pratamura.

Dalam sambutannya, Gubernur Ansar menekankan bahwa STQH bukan sekadar lomba membaca dan menghafal Al-Qur’an, melainkan wujud nyata dari misi kultural dan spiritual umat Islam di masa kini.

“Para peserta yang datang dari seluruh penjuru Kepri bukan hanya membawa semangat kompetisi, tetapi juga membawa kehormatan sebagai duta Al-Qur’an yang akan menyampaikan nilai-nilainya kepada masyarakat,” ujar Ansar.

BACA JUGA:  Besaran Kafarat Berhubungan Badan di Siang Hari saat Puasa Ramadhan, Buya Yahya: Suami yang Bayar

Ia menyampaikan bahwa pelaksanaan STQH ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Kepri dalam memperkuat fondasi keislaman masyarakat, khususnya di tengah tantangan era digital.

“Di tengah derasnya arus informasi digital, nilai-nilai Islam yang luhur perlu terus dihidupkan. STQH ini adalah salah satu cara kita menjaga cahaya itu tetap menyala,” katanya.

Puncak seremoni ditandai dengan pengibaran bendera LPTQ yang diiringi dengan Hymne MTQH oleh Paskibraka Kesbangpol, penampilan marching band Tunas Gurindam Corps Kwarda Kepri (Dispora), dan ditutup dengan pengumuman dari MC.

STQH tahun ini mengusung tema “Kafilah Bermartabat, STQH Membawa Barokah”. Peserta akan berlaga dalam empat cabang utama lomba, yaitu tilawah Al-Qur’an, hafalan Al-Qur’an (1 hingga 30 juz), tafsir Al-Qur’an dalam bahasa Arab, serta cabang hadis, termasuk hafalan 100 dan 500 hadis tanpa sanad dan penulisan karya ilmiah Al-Hadis.

BACA JUGA:  Orang Dalam Bea Cukai Batam Curi 63 Unit iPhone di Gudang Barang Bukti

Lomba digelar di beberapa lokasi strategis di Tanjungpinang, antara lain Gedung Daerah, Masjid Raya Nur Ilahi Dompak, dan Hotel Aston. Selain lomba, agenda STQH juga mencakup Musyawarah Daerah RPTQ 2025 serta lomba qasidah oleh LAKSI Kepri.

Ketua LPTQ Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, dalam laporannya juga menyebutkan bahwa STQH tahun ini memberikan penghargaan khusus kepada dua tokoh penggiat Al-Qur’an yang telah berjasa dalam syiar Islam di Kepri.

“Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap para tokoh yang telah bertahun-tahun membina generasi Qurani dan menyebarluaskan nilai-nilai Islam di tengah masyarakat,” jelas Nyanyang.

Gubernur Ansar memaparkan sejumlah langkah strategis yang telah dilakukan Pemprov Kepri dalam membina masyarakat religius. Di antaranya, pengiriman 50 mubaligh ke wilayah hinterland, serta pemberian insentif kepada lebih dari 13.000 tenaga pendidik dan penyuluh agama.

BACA JUGA:  Resmikan Gedung Pertemuan di Pamak, Gubernur Ansar: "Ini Hadiah untuk Warga Kecamatan Tebing"

“Kita ingin memastikan bahwa anak-anak kita di pulau-pulau terpencil sekalipun, punya akses terhadap pendidikan Al-Qur’an dan ajaran Islam. Tidak boleh ada yang tertinggal,” ucap Ansar.

Ia juga menekankan pentingnya integritas Dewan Hakim dalam memberikan penilaian, karena pemenang STQH kali ini akan mewakili Kepri ke tingkat nasional yang dijadwalkan berlangsung pada September atau Oktober di Kendari, Sulawesi Tenggara.

“Kami berharap Dewan Hakim dapat memberikan penilaian yang seadil-adilnya dan objektif, karena kualitas peserta akan mencerminkan kualitas wajah Kepri di level nasional nanti,” kata Ansar.

Dengan pembukaan yang ditata secara profesional dan menyentuh sisi spiritualitas, STQH XI Kepri 2025 diharapkan menjadi tonggak baru dalam mencetak generasi Qurani yang tidak hanya mahir secara lisan, tetapi juga kuat dalam pengamalan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. (***)