Ekonomi Kepri Tumbuh Kuat di 2024, BI Optimis Inflasi Tetap Terkendali di 2025

164

Batam, posmetrobatam.co: Perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) menunjukkan performa gemilang di tengah ketidakpastian global. Berdasarkan rilis terbaru Bank Indonesia, ekonomi Kepri berhasil tumbuh 5,14% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada triwulan IV 2024, menguat dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencatatkan pertumbuhan 5,02%.

Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Kepri mencapai 5,02% sepanjang 2024, menjadikannya yang tertinggi ketiga di Sumatera.

Empat sektor utama menjadi pendorong utama pertumbuhan ini, yaitu Industri Pengolahan (tumbuh 6,64% yoy), Perdagangan Besar dan Eceran (10,66% yoy), Pertambangan dan Penggalian (7,43% yoy), serta Konstruksi (1,02% yoy). Sektor perdagangan besar dan eceran mencatat pertumbuhan paling signifikan, menandakan geliat konsumsi masyarakat yang semakin kuat.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepri pada Januari 2025 mengalami inflasi sebesar 0,43% (month-to-month/mtm). Secara tahunan, inflasi tercatat di angka 2,01%, sedikit lebih rendah dibandingkan Desember 2024 yang berada di level 2,09%.

BACA JUGA:  Usai Kepengurusan Diperpanjang, KONI Kepri Gelar Musorprov V pada Minggu Ketiga Februari 2025

Secara spasial, Kota Batam mencatat inflasi tertinggi sebesar 0,87% (mtm) atau 2,54% (yoy), sedangkan Tanjungpinang dan Kabupaten Karimun justru mengalami deflasi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepri, Rony Widijarto, menegaskan bahwa menjaga inflasi tetap dalam sasaran menjadi tantangan utama, terutama mengingat Kepri merupakan wilayah kepulauan yang masih bergantung pada pasokan dari luar daerah.

“Bank Indonesia terus mengantisipasi risiko inflasi melalui sinergi dan koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” ujar Rony.

Sepanjang 2024, digitalisasi pembayaran di Kepri menunjukkan kemajuan signifikan. Tercatat 111.070 pengguna baru Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) bergabung, dengan volume transaksi mencapai 33,9 juta transaksi. Selain itu, jumlah merchant QRIS bertambah sebanyak 72.341, didominasi oleh pelaku usaha di Kota Batam.

BACA JUGA:  Ini Update Terbaru Pengembangan Rempang Eco City

Hingga akhir 2024, total merchant QRIS di Kepri mencapai 579.244, menunjukkan adopsi yang semakin luas di kalangan pelaku usaha. Rony menyebutkan bahwa Bank Indonesia juga mendorong penerapan QRIS Cross-border untuk memudahkan transaksi wisatawan mancanegara, sekaligus mendukung pengembangan sektor pariwisata.

Bank Indonesia memproyeksikan ekonomi Kepri akan tumbuh di kisaran 4,8% hingga 5,6% pada 2025, dengan inflasi diperkirakan terjaga di level 2,5% ±1%. Rony menekankan pentingnya peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta digitalisasi sistem pembayaran dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Di sisi lain, masyarakat juga dihimbau untuk tetap berbelanja bijak, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), guna menjaga stabilitas harga di tengah berbagai tantangan ekonomi yang mungkin dihadapi ke depan.(hbb)

BACA JUGA:  Inisiatif Baru: Kepri dan Johor Mudahkan Wisatawan dengan Program Perbatasan Khusus