Prabowo Subianto menjadi sasaran serangan kampanye hitam. Dia diisukan menampar dan mencekik Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi dalam sebuah rapat di Istana Negara. Kabar itu awalnya disebar oleh seorang pemilik akun di media sosial X (dulu Twitter).
Nama Prabowo memang tidak disebut secara jelas. Namun, ciri-ciri yang disebut mengarah ke Prabowo. Misalnya, disebutkan bahwa pencekik adalah seorang menteri yang kini menjadi calon presiden (capres).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ditanya wartawan membantah kabar tersebut. “Masak nyekik, setahu saya tidak ada peristiwa seperti itu,” katanya, lantas tersenyum. “Memang tahun politik ini banyak berita-berita seperti itu,” lanjutnya. Dia meminta wartawan tidak percaya begitu saja pada berita yang beredar. “Tolong dikroscek kebenarannya dulu,” ucapnya.
Prabowo turut buka suara atas kabar tersebut. Politikus yang juga menjabat menteri pertahanan itu menyebut, dirinya bahkan belum bertemu dengan Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi. ”Saya ketemu aja belum sama Wamen-nya itu,” kata dia.
Mantan panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) itu menyampaikan, selama ini dirinya hanya bertemu dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. ”Selalu (ketemu) menterinya saya,” sambungnya. Terkait kemungkinan melaporkan penyebar informasi tersebut, Prabowo menyampaikan bahwa dirinya ingin damai-damai saja. ”Kita kalau bisa sejuk-sejuk saja lah,” imbuhnya.
Pada bagian lain, Relawan Indonesia Maju (RIM) mengadukan berita hoax tersebut ke Bareskrim. Ketum RIM Lisman Hasibuan menjelaskan, pihaknya mengadukan ke Bareskrim karena isu itu dipastikan sebagai hoax. Sebab, Kementerian Pertanian (Kementan) sendiri sudah membantah peristiwa tersebut. “Hoax-nya kan menyebut seakan-akan kejadian terjadi ke Wamentan,” jelasnya.
Dengan penyebutan bahwa pelaku penamparan dan pencekikan itu merupakan capres, dapat dipastikan hoax itu menyerang Prabowo. ”Hoax ini bisa membuat kondisi menjadi panas,” paparnya saat ditemui di depan kantor Bareskrim kemarin.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian membuat klarifikasi. Ketua Kelompok Substansi Pemberitaan dan Strakom Setjen Kementan Arief Cahyono membantah Wamen Harvick ikut ratas. “Kami sudah cek agenda Wamentan dalam 10 hari terakhir, tidak ada agenda beliau hadir mengikuti ratas di istana mewakili Bapak Mentan,” ungkapnya. Arief menambahkan, tidak mungkin ada agenda ratas yang tidak melalui keprotokolan di Kementan. (jp group)