BATAM, POSMETROBATAM: Warga Perumahan Rindang Village, Kecamatan Batuaji merasa kesal. Belakangan ini, mereka tidak bisa tidur nyenyak. Malam sampai dini hari, warga terpaksa begadang untuk menampung air. Mereka bilang, layanan air saat ini sangat buruk.
Kekesalan warga pun memuncak. Dengan spontanitas, puluhan warga datangi kantor Pt. Moya, Batuaji, Rabu (18/10) pagi. Harapannya agar PT Moya selaku pengelola air di Kota Batam, memperhatikan aliran air di permukiman mereka.
“Di bilang demo nggak, kami datang ke sini secara spontan. Aturannya hanya bapak bapak saja, tapi ibu ibu bersikeras harus ikut karena memang mereka yang langsung kena dampaknya,” kata Mustawan, Ketua RT 01 Rindang Village.
Mustawan menyebut, warga hanya menyamapaikan aspirasinya karena memang di tempat mereka air tidak memungkinkan lagi. Air hanya hidup pukul 23:30 WIB hingga pukul 04:00 WIB. Warga pun harus begadang sampai dini hari
“Itu pun hidupnya tidak normal, hanya netes netes saja. Yang paling mirisnyanya lagi, rumah yang berada di blok belakang sama sekali tidak dialiri air, jadi harus angkat air secara manual dan tentunya menguras tenaga serta waktu tidurnya harus terganggu, padahal besoknya harus kerja,” terangnya.
Mustawan melanjutkan, keluhan air ini sudah sering di sampaikan, baik melalui call centre, keluhan secara langsung, serta lewat online. Tapi hasilnya masih belum ada, warga tetap kesulitan untuk mendapatkan air.
“Bahkan kami sudah seperti bunglon. Meskipun sudah beradaptasi, tapi air yang mau di tampung tidak ada, warga harus menunggu lama karena aliran air sangatlah kecil,” tegasnya.
Mustawan mengakui, kondisi seperti ini sudah dialami warga selama bertahun tahun, tepatnya sejak pergantian pengelolaan air dari ATB ke PT. Moya. Padahal warga selalu bayar air dengan tepat waktu.
“Boleh dicek ke lokasi. Tanya warga, memang sejak ada pergantian pengelola, kondisi air di tempat kami semakin buruk saja,” tuturnya.
Dengan menyampaikan aspirasi tersebut, warga berharap agar pihak PT. Moya memperhatikan kondisi air di Perumahan Rindang Village. Selama ini warga, umumnya kaum ibu ibu sudah sangat menderita dengan layanan air yang buruk ini.
“Kalau memang tidak ada lagi solusi, kami akan surati kepolisian dan mengadakan demo besar besaran ke kantor pusat PT Moya,” tutupnya.
Sampai berita ini siap diketik, Irwan Ketua RW 29 Rindang Village serta perwakilan warga lainnya masih melakukan pertemuan dengan pihak PT Moya Batuaji. Sementara warga lainnya masih menunggu di depan kantor.
Pantauan di lokasi, aksi spontanitas yang dilakukan warga berjalan aman dan tertib. Petugas kepolisian dari sektor Batuaji juga terlihat di lokasi.
Kaum ibu ibu yang hadir soraki PT Moya, agar di tempat mereka layanan air ada perubahan menjadi lebih baik.
“Air, air….. Tolong lancarkan air di tempat kami, padahal bayar air tidak pernah telat, bahkan bayarnya mahal,” teriak ibu ibu yang ada di sana. (jho)