Sutradara Anggy Umbara mengatakan kondisi kesehatannya sempat ambruk gara-gara syuting film Kromoleo. Hal itu berakibat pada proses syuting film ini sedikit banyak tersendat.
“Sakit 2 kali dan masuk ke UGD,” ujar Anggy Umbara di bilangan Epicentrum Rasuna Said Jakarta Selatan, belum lama ini.
Dia mengaku jatuh sakit karena tidak terbiasa dengan proses syuting dari sore sampai pagi. Selain itu, proses syuting film Kromoleo yang syutingnya di tempat terisolasi juga berkontribusi untuk tumbangnya Anggy Umbara.
“Syutingnya dari sore ke pagi. Karena kejadiannya malam ke pagi. Karena syuting malam terus, jadinya sakit. Kecapekan sedikit jadi sakit sampai ke UGD, suntik, dan segala macam,” tuturnya.
Anggy Umbara memasukkan kasus pelanggaran HAM masa lalu ke dalam film Kromoleo. Dia menyebut, seberapa rapi sekalipun kejahatan disembunyikan, pasti akan terbongkar juga pada waktunya.
“Dari mulai penulisan sampai filmnya jadi sekitar setahun. Editingnya yang lumayan lama, ada beberapa CGI juga,” katanya.
Film Kromoleo mempertemukan pemain senior yaitu Tio Pakusadewo dengan pemain muda seperti Ratu Sofya dan Abun Sungkar. Anggy Umbara mengakui sempat terjadi sedikit kekerasan fisik saat proses syuting film Kromoleo.
“Ratu sendiri film keempat atau kelima dengan saya. Setelah saya bawa, dia pemanasannya lumayan lama. Sampai dikasari dan dia nangis. Abun juga begitu (kena gampar Tio Pakusadewo). Mungkin karena gen Z beda banget sama generasi dulu. Ini ketemu sama senior yang beda banget,” paparnya. (jpg)