Nilai Tukar Rupiah Anjlok Lagi, Analis Sebut Penyebabnya

57

Posmetrobatam.co: Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah akan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) karena sentimen negatif domestik.

“Investor menantikan hasil dan pernyataan dari Rapat Dewan Gubernur BI (Bank Indonesia) sore ini yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga, namun investor lebih mengantisipasi pernyataan BI seputar sentimen riskoff yang menyebabkan sell off di pasar ekuitas domestik yang menyeret rupiah,” ujarnya, Rabu (19/3).

Pada Selasa (18/3), BEI melakukan pembekuan sementara perdagangan (tradinghalt) sistem perdagangan bursa pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS).

Pembekuan perdagangan dipicu oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai lebih dari 5 persen.

BACA JUGA:  Terpilih Aklamasi, Berto Izaak Doko Kembali Pimpin DPP PPM

Menurut dia, beberapa faktor yang menyebabkan penurunan tersebut ialah kekhawatiran investor terhadap pertumbuhan ekonomi, defisit anggaran, penurunan peringkat saham, hingga isu pengunduran Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Di samping itu, faktor lainnya adalah dolar AS yang masih kuat karena data manufaktur dan perumahan AS lebih kuat dari perkiraan. Tercatat, pembangunan perumahan AS naik 1,5 juta dari perkiraan 1,38 juta, izin perumahan 1,456 juta dari ekspektasi 1,450 juta, produksi industri naik 0,7 persen dari prediksi 0,2 persen, dan manufaktur naik 0,9 persen dari dugaan 0,3 persen.

“Indeks dolar AS sendiri walau terpantau turun oleh penguatan Euro setelah parlemen Jerman menyetujui kenaikan besar pada belanja negara, namun dolar AS sebenarnya masih kuat setelah data manufaktur dan perumahan AS yang lebih kuat dari perkiraan. Sementara sentimen domestik masih lemah menyusul aksi sell off di pasar ekuitas,” kata Lukman.

BACA JUGA:  DPR Minta Pemerintah Evaluasi Sistem "Pemilu Mahal", 2024 Telan Anggaran Rp 108,7 Triliun

Berdasarkan berbagai faktor tersebut, dia memperkirakan kurs rupiah berkisar Rp16.400-Rp16.550 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Rabu pagi di Jakarta melemah sebesar 87 poin atau 0,53 persen menjadi Rp16.515 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.428 per dolar AS.(ant)