Kepri, Posmetrobatam.co: Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, meresmikan Masjid Al-Iltizam Yayasan Abdullah Dimyati Isman dalam sebuah acara Tabligh Akbar yang dirangkaikan dengan penyerahan 600 paket tali kasih bagi kaum dhuafa dan anak yatim, Jum’at (18/7).
Kegiatan ini berlangsung khidmat di Jl. Garuda No.99, RT 02 RW 03, Tanjungpinang Timur, dan menjadi momen bersejarah bagi masyarakat setempat.

Masjid Al-Iltizam berdiri megah di atas lahan seluas 3.470 meter persegi di kawasan Kelurahan Batu Sembilan.
Masjid ini mulai beraktivitas sejak 1 Mei 2024 dan tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, namun juga sebagai pusat pendidikan sosial dan penguatan silaturahmi umat.

Masjid ini merupakan wakaf dari keluarga Bapak Santoni dan Hj. Anik Wahyuni Santoni, yang juga menjadi Pendiri dan Pembina Yayasan Abdullah Dimyati Isman.
Peresmian ditandai dengan pembukaan tirai papan nama masjid dan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Ansar Ahmad, yang kemudian dilanjutkan dengan penanaman pohon peneduh di lingkungan masjid sebagai simbol keberlanjutan dan kesejukan hati umat.

Dengan diresmikannya Masjid Al-Iltizam dan dimulainya program sosial oleh Yayasan Abdullah Dimyati Isman, masyarakat Tanjungpinang Timur diharapkan mampu lebih memperkuat kehidupan spiritual, sosial, dan pendidikan untuk generasi mendatang.
Dalam sambutannya, Gubernur Ansar menyampaikan apresiasi mendalam kepada keluarga besar Bapak Santoni dan Hj. Anik Wahyuni atas kontribusinya dalam mendirikan masjid yang bukan hanya menjadi simbol keimanan, tetapi juga pusat pembinaan generasi masa depan.
“Tidak semua orang yang memiliki kemampuan juga memiliki kemauan untuk mewakafkan hartanya bagi pembangunan rumah Allah,” ujar Ansar Ahmad.
“Apa yang dilakukan oleh keluarga besar Pak Santoni dan Ibu Anik ini adalah bentuk amal jariyah yang luar biasa, dan kami doakan semoga menjadi pahala yang terus mengalir dan membawa keberkahan dunia akhirat.”jelasnya.
Lebih jauh, Gubernur Ansar juga menekankan bahwa masjid harus menjadi tempat pembinaan generasi menuju Indonesia Emas 2045.
“Mudah-mudahan ini bisa menjadi labor bagi kita untuk melahirkan generasi-generasi kita ke depan yang berkualitas, generasi yang sarat dengan ilmu dan agama. Saya ini dari SD sampai kuliah di pendidikan umum, bukan sekolah agama. Tapi saya dibesarkan di lingkungan masjid. Jadi saya tahu betul, masjid itu tempat pembinaan yang membentuk karakter saya hari ini. Kalau kita ingin masjid ini hidup dan berkembang, maka perbanyak aktivitas di dalamnya. Dari sanalah akan lahir masyarakat yang beriman, bertakwa, dan punya kontribusi nyata dalam pembangunan bangsa,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Ansar mengungkapkan bahwa Kepulauan Riau memiliki 2.046 masjid berdasarkan data Sistem Informasi Masjid (SIMAS) Kementerian Agama hingga 6 September 2024. Pemerintah Provinsi Kepri terus mendorong revitalisasi peran masjid sebagai pusat peradaban, dengan berbagai dukungan seperti insentif bagi 13.348 tokoh agama dan guru pendidikan non-formal, serta pengiriman mubaligh ke 50 pulau terpencil.
Gubernur juga menyampaikan bahwa Provinsi Kepri menjadi provinsi dengan tingkat toleransi dan moderasi beragama terbaik pertama di Indonesia pada tahun 2023, dan peringkat dua di tahun 2024.
“Kepri adalah contoh terbaik dalam menjaga toleransi beragama. Namun dalam semangat kebersamaan itu, kita tetap harus menjaga akidah dan membangun optimisme umat.
Mari kita rawat semangat kebersamaan ini, karena membangun Kepri tidak bisa sendiri, kita harus gotong royong, saling mendukung dalam bingkai keberagaman dan keimanan,” tegasnya.
Acara ditutup dengan tausiyah oleh Ustadz Abdul Mahadir Ritonga yang membahas manfaat membangun masjid dan pentingnya pengorganisasian masjid secara profesional sebagai pusat peradaban umat Islam.
Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua TP-PKK Provinsi Kepri Hj. Dewi Kumalasari Ansar yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua I DPRD Provinsi Kepri, Wakil Wali Kota Tanjungpinang Raja Ariza, Direktur PT BAI sekaligus pewakif Santoni, Pendiri Masjid Hj. Anik Wahyuni, jajaran anggota DPRD Provinsi dan Kota, serta para tokoh agama, pimpinan organisasi keagamaan, dan Kapolsek Tanjungpinang Timur. (Zah/*)