Opini: Janji Politik Pasangan Cermin, Ambisi atau hanya Harapan untuk Natuna?

220

SEJAK deklarasi kemenangan Cen Sui Lan dan Jarmin Sidik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Natuna telah membuka babak baru dalam dinamika politik daerah terdepan dan terluar NKRI, yaitu Kabupaten Natuna.

Di tengah euforia kemenangan dan jalannya pemerintahan Cen Sui Lan – Jarmin Sidik, perhatian publik justru tersita oleh viralnya janji-janji politik dari pasangan “Cermin,” yang menyebar melalui beberapa grup WhatsApp beberapa waktu belakangan ini.

Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang warga Natuna, juga sebagai Pimpinan Redaksi Media Bursa Kota, Doni Papilius, Minggu (19/5).

Yang mana kata dia, sederet janji ambisius, mulai dari tiket pesawat murah hingga wacana menjadikan Natuna sebagai provinsi. Hal ini menimbulkan beragam reaksi di tengah masyarakat Natuna.

“Pertanyaannya, sejauh mana janji-janji ini dapat diwujudkan, dan apakah masyarakat siap mengawal realisasinya?,” ungkap dia.

Dikatakan dia janji politik tiket pesawat murah dan listrik 24 Jam merupakan kebutuhan dasar yang layak diperjuangkan untuk masyarakat Natuna. Namun, apakah pasangan ini benar-benar memiliki peta jalan untuk menghadirkan akses transportasi terjangkau atau listrik tanpa pemadaman di wilayah kepulauan yang infrastrukturnya masih minim.

BACA JUGA:  Wujudkan Ketahanan Pangan Natuna, Lanud Raden Sadjad Tebar 60 Ribu Benih Lele

“Kebijakan ini membutuhkan alokasi anggaran besar serta kerja sama lintas sektor, bukan sekadar janji manis di masa kampanye, atau hanya sekedar harapan,” kata dia.

Begitu pula dengan janji Internet Merata dan Revitalisasi Pantai Piwang tambah dia. Konektivitas digital di pelosok Natuna masih menjadi pekerjaan rumah yang membutuhkan komitmen panjang.

“Tanpa dukungan infrastruktur telekomunikasi yang memadai, janji ini berisiko hanya menjadi angan-angan belaka,” tambah dia.

Sebagian janji pasangan ini sambung Doni Papilius tampak menjanjikan, seperti Pinjaman UKM Tanpa Bunga atau Pengangkatan PTT Menjadi PPPK. Lalu apakah program ini menyasar sektor strategis. Selanjutnya, ekonomi lokal dan kesejahteraan tenaga kerja.

Namun ucap dia bagaimana pemerintah daerah akan menutup celah pembiayaan dari skema pinjaman tanpa bunga atau menjamin anggaran untuk pengangkatan pegawai.

BACA JUGA:  Inilah Cara Paling Efektif Untuk Mengatasi Bibir Kering dan Pecah

“Tanpa perencanaan matang, kebijakan ini bisa membebani anggaran daerah,” ucap dia lagi.

Sementara itu terang dia, janji Natuna Menjadi Provinsi menjadi puncak ambisi pasangan ini. Wacana ini menarik, tetapi membutuhkan dukungan politik di tingkat nasional serta proses panjang yang melibatkan berbagai pihak.

“Apakah ini realistis atau sekadar retorika politik untuk menarik perhatian masyarakat saja?, terang dia.

Respons publik atas janji-janji ini kata dia sudah menjadi buah bibir di tengah masyarakat. Sebagian masyarakat menyambut optimisme, melihat program ini sebagai harapan baru untuk Natuna yang lebih maju.

“Di sisi lain, skeptisisme muncul, terutama dari mereka yang merasa janji-janji tersebut terlalu muluk dan sulit diwujudkan,” kata dia.

BACA JUGA:  Hari Jadi Prov Kepri Ke-22, Korban Bencana dan Petani Natuna Terima Bantuan Pemerintah

Sekarang ini ujar dia, masyarakat sudah mulai kritis. Bukan hanya dengan menagih realisasi program, tetapi juga mendorong transparansi dan akuntabilitas pemerintah.

“Kepemimpinan yang baik bukan hanya tentang ambisi, melainkan juga tentang kemampuan menyeimbangkan janji dengan kenyataan,” ujar dia.

Catatan Akhir

Janji-janji politik pasangan “Cermin” memang menyulut harapan besar bagi warga Natuna. Namun, seperti pepatah lama, “janji adalah utang.” Kini, tugas masyarakat adalah memastikan bahwa utang ini tidak hanya menjadi beban retorika politik semata, melainkan juga menjadi pendorong perubahan nyata di daerah.

Kemenangan Cen Sui Lan dan Jarmin Sidik adalah momentum yang tepat untuk mengevaluasi setiap program, baik yang diusung oleh mereka maupun oleh pasangan lain.

“Warga Natuna harus terus terlibat aktif, bukan hanya sebagai penonton, tetapi sebagai pengawal pembangunan demi mewujudkan daerah yang lebih maju dan sejahtera,” imbuh Doni Papilius.(maz)