Batam, Posmetrobatam.co: Ketersediaan beras premium di sejumlah daerah di Kepri mengalami penurunan jumlah. Kondisi ini terjadi saat tim melakukan inspeksi beras oplosan.
Kasubdit I Industri dan Perdagangan (Indag) Ditreskrimsus Polda Kepri AKBP Ruslaeni mengatakan kondisi tersebut bila tidak segera diatasi dikhawatirkan dapat mempengaruhi harga jual di pasaran.
“Hasil pengecekan yang kami lakukan, memang stok beras premium di distributor sudah mulai menipis,” ujar Ruslaeni, Rabu (16/7).
Ruslaeni menyampaikan, tren penurunan jumlah stok beras premium di tingkat distributor ini terpantau saat Tim Satgas Pangan Polda Kepri melakukan inspeksi pasar terkait beras oplosan.
Pengecekan ini dilakukan bersama instansi terkait dan satreskrim polres jajaran Polda Kepri di sejumlah pasar yang ada di tujuh kabupaten/kota di Kepri.
Adanya temuan itu, kata dia, Satgas Pangan Polda Kepri telah mengkonfirmasikannya kepada distributor dan membenarkan adanya penurunan stok.
“Jika dalam dua bulan ke depan tidak ada pasokan baru, harga beras premium dikhawatirkan bisa melonjak tajam,” ujarnya.
Menurut dia, kendala keterlambatan pasokan beras premium tersebut akibat sejumlah kendala teknis, dan administratif, baik di wilayah pengirim di dalam negeri maupun luar negeri.
“Laporan yang kami terima adanya hambatan distribusi makanya pasokan berkurang, termasuk pasokan ke Batam,” kata Ruslaeni yang juga menjabat sebagai Kasatgas Pangan Polda Kepri.
Dia menyebut wilayah Batam menjadi tempat penyaluran beras dari luar ke wilayah Kepri.
“Kenapa Batam, karena tempat penyalurannya (beras) dimulai dari Batam,” katanya menambahkan.
Di sisi lain, lanjut dia, stok beras medium milik Bulog masih aman untuk kebutuhan tiga hingga empat bukan ke depan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
“Stok beras medium justru aman, tidak ada kendala,” katanya.
Sementara itu, terkait beras oplosan, berdasarkan hasil pengecekan di lapangan belum ditemukan adanya beras premium oplosan beredar di Kepri.(ant)