Saat tidur di malam hari, sebagian orang ada yang memilih tidur dengan lampu redup atau gelap, dan ada juga yang memilih tidur dengan lampu menyala.

Mereka yang memilih tidur dengan menyalakan lampu umumnya karena takut dengan kondisi gelap. Di sisi lain, lampu yang dinyalakan ketika tidur rupanya dapat berdampak pada kondisi tubuh seseorang jika diabaikan dalam jangka panjang.

Dengan demikian, melansir dari laman SleepFoundation, Rabu (17/7), berikut adalah 4 dampak buruk tidur dengan lampu menyala pada kesehatan.

  1. Masalah pada kesehatan jantung

Sebuah penelitian pada tahun 2022 menunjukkan bahwa cahaya redup sekalipun saat tidur dapat memengaruhi fungsi jantung.

Tidur dengan lampu menyala terbukti meningkatkan detak jantung dan risiko tekanan darah tinggi pada beberapa kelompok. Perubahan ini meningkatkan kemungkinan terkena penyakit jantung.

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami mengapa paparan cahaya berdampak besar pada kesehatan jantung.

BACA JUGA:  Prediksi Percintaan 29 Juli – 4 Agustus 2024, Ayo Perhatikan Yang Punya Zodiak Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces

Namun, dokter menyarankan orang-orang untuk dapat mengurangi risiko penyakit jantung dengan meminimalkan atau menghilangkan paparan cahaya di malam hari dan meningkatkan paparan sinar matahari di siang hari.

Baca Juga: Sering Mimpi Buruk? Melakukan 7 Hal Ini Sebelum Tidur Dapat Mengatasinya Menurut Psikologi, Salah Satunya Matikan Lampu

  1. Risiko obesitas

Jenis paparan cahaya malam hari tertentu dikaitkan dengan penambahan berat badan atau obesitas. Menurut sebuah penelitian pada tahun 2019, wanita yang tertidur dengan televisi atau lampu menyala lebih mungkin mengalami obesitas dan berat badan terus bertambah.

Penggunaan cahaya biru (blue light) di malam hari juga dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, tetapi tidur dengan lampu malam yang kecil atau lampu tidur tidak.

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami potensi hubungan antara obesitas dan tidur saat terkena cahaya buatan.

BACA JUGA:  Wanita Muda Ditemukan Tewas di Tempat Kerja, Apakah Dibunuh?

Namun, dokter menyarankan untuk mengurangi cahaya di malam hari sebanyak mungkin untuk menurunkan risiko penambahan berat badan dan obesitas.

  1. Meningkatkan risiko diabetes

Sebuah penelitian pada tahun 2023 menemukan hubungan antara tidur dengan lampu menyala dan diabetes. Sebuah penelitian kecil menemukan bahwa resistensi insulin dapat meningkat ketika orang tidur dengan lampu menyala.

Resistensi insulin adalah suatu kondisi dimana tubuh tidak memproses gula secara efektif dan merupakan faktor risiko diabetes. Penelitian lebih lanjut dapat memperjelas hubungan penggunaan lampu di malam hari dalam jangka panjang dengan diabetes dan perkembangan resistensi insulin.

  1. Terganggunya hormon melatonin

Melatonin adalah hormon yang dibuat tubuh untuk memberi sinyal pada tubuh kapan harus tidur. Tidur dengan lampu menyala dapat mengurangi atau bahkan menghentikan produksi melatonin.

BACA JUGA:  Percaya kepada Ide Mauricio Pochetino

Paparan cahaya biru khususnya, termasuk cahaya dari layar perangkat elektronik, dapat menekan produksi melatonin. Ketika tubuh tidak memproduksi melatonin di malam hari, seseorang akan menjadi sulit tidur.

Paparan cahaya pada malam hari dan saat awal tidur juga dapat menunda ritme sirkadian seseorang di kemudian hari.

Ritme sirkadian adalah pola internal yang berubah dalam siklus 24 jam sebagai respons terhadap isyarat lingkungan.

Misalnya, cahaya memberi sinyal pada tubuh kapan harus bangun, sedangkan kegelapan memberi sinyal pada tubuh untuk merasa lebih lelah.

Orang yang mengalami penundaan seperti ini dapat mengalami penurunan durasi tidur karena mereka tidak dapat tidur nyenyak di pagi hari karena pekerjaan atau sekolah, dan mereka juga menjadi kurang fokus atau waspada.(jpg)