Film Tak Kenal Maka Taaruf diadaptasi dari sebuah novel populer dengan judul sama. Film bergenre drama religi ini dibintangi Fadi Alaydrus, Sadkia Chadwik, dan Dinda Mahira.
Film ini akhirnya dibuat berangkat dari kegelisahan tentang pergaulan di kalangan anak-anak muda yang saat ini semakin bebas bahkan cenderung mengkhawatirkan. Wahyudi sebagai produser tertarik mengembangkan cerita novelnya menjadi film karena merasakan kegelisahan diri sebagai seorang ayah.
“Saya bersama Mohammad Salim dan Mim Yudiarto sebagai produser, kami itu gelisah. Kami bikin film ini sebagai bentuk perhatian seorang ayah untuk anaknya,” ujar Wahyudi dalam keterangannya, Selasa (16/7).
Diharapkan film Tak Kenal Maka Taaruf akan dapat menjadi masukan yang positif seperti apa seharusnya seorang muslim dan muslimah melakukan interaksi ketika mereka mencari cinta.
“Dari film ini kami ingin kembali memperkenalkan cara perkenalan, pergaulan yang baik untuk mendapatkan takdir hidupnya,” ujarnya.
Mim Yudiarto selaku produser sekaligus penulis novelnya meluruskan kabar yang salah tentang perkenalan melalui proses taaruf. Dia memastikan taaruf bukan ibarat membeli kucing dalam karung.
“Taaruf bukan hal ajaib yang sulit dilakukan, bukan pula mustahil untuk dilaksanakan. Sudah ada tata cara yang mengandung unsur PDCA, plan, do, check, and action. Jadi tidak benar apabila taaruf dibilang seperti membeli kucing dalam karung,” paparnya.
Film Tak Kenal Maka Taaruf garapan rumah produksi Yahywa Titi Mangsa saat ini sudah memasuki tahapan post production. Kendati demikian, belum ada tanggal resmi penayangan filmnya.
Fadi Alaydrus sangat bersyukur diberikan kepercayaan untuk terlibat dalam film Tak Kenal Maka Taaruf. Dia menyebut pesan dan nilai yang terkandung dalam filmnya memberikan banyaj masukan positif untuk dirinya secara pribadi.
“Ini seperti pengingat untuk diriku sendiri. Kalau kita sebagai pemain bisa merasakan nilai positifnya, semoga penonton nanti juga ikut merasakan getaran baiknya,” katanya. (jpg)