Lima Sektor Penyumbang PAD Batam, Satu di Antaranya Pariwisata

135

Batam, Posmetrobatam.co: Sektor pariwisata kembali penyumbang dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batam. Ketegasan ini disampaikan, Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, Jumat (16/5).

Ia menegaskan posisi strategis Batam sebagai daya tarik utama bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, melihat dari gegrafis di Batam.

“Aksesibilitas melalui pelabuhan dan bandara sangat mendukung kedatangan wisatawan,” ujar Amsakar

Menurutnya, hingga pertengahan 2025, Batam telah mencatatkan 1,3 juta kunjungan wisatawan mancanegara dan tiga juta wisatawan domestik. Angka tersebut menempatkan Batam di posisi dua atau tiga secara nasional dalam hal jumlah kunjungan. Komponen lainnya antara lain BPHTB, PPJ, PBB, serta pajak hotel dan restoran.

“Ini pencapaian yang patut disyukuri dan terus dijaga. Pariwisata adalah satu dari lima komponen utama PAD kita,”
tambahnya.

BACA JUGA:  Demi Rp10 Juta, Nekat Jadi Kurir 4 Kg Sabu-Sabu, Rizki Dicokok di Parkiran Kepri Mal Batam

Namun, tantangan mulai bermunculan. Salah satunya berasal dari kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pusat melalui Inpres Nomor 1 Tahun 2025. Dampaknya, banyak kegiatan seremonial yang sebelumnya diselenggarakan oleh OPD dan BUMN di hotel-hotel lokal kini dikurangi.

“Jika pelaku usaha hotel mengeluhkan hal ini, tentu akan kami bahas bersama untuk mencari solusi terbaik,” ujar Amsakar.

Di sisi lain, sektor swasta tetap menjadi penopang utama geliat industri pariwisata, terutama melalui kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) yang digelar rutin oleh industri shipyard, manufaktur, dan elektronik.

Sementara itu, Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Batam, M Aidil Sahalo, melaporkan adanya tren penurunan pada tingkat hunian hotel berbintang. Dari 48,36 persen pada Februari, turun menjadi 46,25 persen pada Maret 2025, atau turun 2,11 persen.

BACA JUGA:  Kunjungi Panti Asuhan Aini Tanjungriau, Erlita Beri Motivasi Anak-Anak Yatim Piatu

Data BPS mencatat kunjungan wisman pada Februari mencapai 104.684 dan menurun menjadi 100.279 pada Maret, turun 4,21 persen. Aidil mengakui efisiensi anggaran turut berpengaruh pada tren ini, namun ia menegaskan komitmen pemerintah kota untuk menjaga kestabilan sektor pariwisata.

“Pariwisata akan terus menjadi perhatian demi mendukung pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan,” pungkasnya.(hbb)