Batam, Posmetrobatam.co: Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Batam terus mendorong perusahaan dan pelaku usaha untuk membuka lapangan kerja secara inklusif, dengan fokus pada kemampuan dan minat calon pekerja, bukan pada identitas pribadi seperti gender, usia, atau latar belakang.
“Jadi kami selalu mengharapkan agar pemberi kerja menerima pekerja tanpa diskriminasi. Yang terpenting adalah bakat dan minat. Ini akan mendorong produktivitas kerja,” ujar Kepala Disnaker Batam, Rudi Sakyakirti, Kamis (15/5).
Menurutnya, menempatkan pekerja sesuai keahlian dan ketertarikan mereka tak hanya meningkatkan efisiensi, tapi juga berdampak positif terhadap produktivitas usaha. Ia juga menekankan pentingnya membuka ruang kerja bagi tenaga kerja purna atau lansia, terutama di sektor informal.
“Kalau lansia tetap bisa berkontribusi dengan beban kerja ringan. Ini penting agar mereka tetap aktif dan memiliki penghasilan tambahan,” tambahnya.
Lebih dari sekadar aspek ekonomi, Rudi menyebut bahwa keterlibatan lansia dalam dunia kerja juga dapat membantu menjaga kesehatan mental dan fisik mereka, berkat interaksi sosial yang terus terjaga.
Disnaker Batam berkomitmen, untuk terus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap praktik ketenagakerjaan di kota ini.
“Kami akan terus mengawal melalui pembinaan dan monitoring agar dunia kerja di Batam makin terbuka bagi semua kalangan,” jelas dia.
Batam mencatat jumlah pencari kerja (pencaker) hingga akhir April 2025 mencapai 8.208 orang. Khusus selama April, terdapat 2.107 pencaker baru, terdiri dari 1.074 laki-laki dan 1.033 perempuan.
“Pencari kerja di Batam masih didominasi usia produktif, dengan latar belakang pendidikan SMA, D3, hingga S1,” beber Rudi.
Meski jumlah pencaker cukup tinggi, peluang kerja juga terbuka lebar. Dari 1.833 lowongan yang tersedia, tercatat 1.616 orang telah berhasil terserap bekerja. Mereka terdiri dari 824 laki-laki dan 792 perempuan.(hbb)