POSMETROBATAM.CO: Dalam realita banyak orang yang terjebak dalam siklus mengejar materi tanpa menyadari bahwa, kebahagiaan sejati datang dari berbagai aspek kehidupan yang lebih mendalam dan seimbang.

Uang memang bisa memberikan kenyamanan, tetapi ia bukanlah sumber utama kebahagiaan. Sebagai gantinya, ada banyak perilaku yang bisa diadopsi oleh orang-orang yang merasa bahagia meskipun tidak kaya secara materi.

Melansir dari laman Baseline Mag pada (13/11), orang yang tidak kaya secara materi, tapi sangat bahagia dengan hidupnya, kerap menunjukkan 8 perilaku ini:

  1. Menikmati Momen Saat Ini
    Kita sering kali terlalu sibuk merencanakan masa depan atau berfokus pada kekurangan yang kita miliki, sehingga melupakan untuk menikmati hidup yang sedang berjalan. Orang yang bahagia tidak terjebak dalam stres untuk mencari lebih banyak uang atau mencemaskan masa depan, tetapi mereka cenderung lebih menghargai setiap momen dan pengalaman yang ada, baik itu besar maupun kecil. Ini menciptakan kebahagiaan yang tak tergantung pada pencapaian materi.
  2. Mengutamakan Hubungan dibandingkan Kekayaan
    Hubungan manusia, baik dengan keluarga, teman, atau pasangan, adalah salah satu sumber kebahagiaan terbesar. Orang yang bahagia tidak mengukur kehidupan mereka hanya dari segi materi, tetapi mereka tahu bahwa hubungan yang tulus dan saling mendukung jauh lebih berharga. Mereka lebih memilih untuk menginvestasikan waktu dalam membangun ikatan yang bermakna daripada terjebak dalam keinginan untuk memiliki lebih banyak uang atau barang.
  3. Terlibat dalam Pertumbuhan Diri yang Berkelanjutan
    Orang yang bahagia memahami pentingnya untuk terus berkembang sebagai pribadi. Mereka tidak hanya puas dengan pencapaian mereka saat ini, tetapi mereka juga melihat setiap tantangan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Mereka mungkin tidak memiliki segalanya dalam hal materi, tetapi mereka merasa kaya dalam hal pengalaman dan perkembangan diri.
  4. Jujur pada Diri Sendiri
    Kebahagiaan sejati datang dari penerimaan diri. Orang yang tidak kaya tapi bahagia cenderung lebih jujur dengan diri mereka sendiri, menerima kekurangan dan kesalahan mereka, dan belajar darinya. Mereka tidak menghindar dari kenyataan, melainkan berani menghadapi tantangan dengan keberanian untuk tumbuh.
  5. Merangkul Kegagalan sebagai Pengalaman
    Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Orang yang bahagia tidak melihat kegagalan sebagai sesuatu yang memalukan, tetapi sebagai bagian dari perjalanan hidup yang membawa pelajaran berharga. Dengan memiliki sikap ini, mereka merasa lebih kuat dan lebih siap menghadapi tantangan yang akan datang.
  6. Mengungkapkan Rasa Syukur atas Hal-hal Sederhana
    Mereka yang bahagia meskipun tidak kaya, memahami bahwa kebahagiaan terletak pada hal-hal kecil dalam hidup, seperti menikmati pemandangan alam, berbicara dengan teman dekat, atau sekadar menikmati secangkir kopi. Rasa syukur ini memberi mereka kepuasan yang lebih dalam, bukan karena apa yang mereka miliki, tetapi karena mereka dapat menghargai hal-hal sederhana yang memberi makna.
  7. Membuat Keputusan Keuangan Secara Sadar
    Memiliki uang bukanlah segalanya, tetapi cara kita mengelola uang itu sangat penting. Orang yang bahagia tidak hanya mengandalkan uang untuk membeli kebahagiaan, tetapi mereka membuat keputusan keuangan yang mencerminkan nilai-nilai mereka. Mereka cenderung lebih bijak dalam pengeluaran, berinvestasi pada hal-hal yang memperkaya hidup mereka, seperti pendidikan atau pengalaman yang bermakna.
  8. Menumbuhkan Komunitas yang Mendukung
    Komunitas yang saling mendukung adalah sumber kebahagiaan yang sangat berharga. Mereka yang bahagia tanpa kekayaan materi menyadari pentingnya memiliki jaringan sosial yang sehat, tempat di mana mereka bisa berbagi dan saling mendukung. Kebahagiaan datang dari keterhubungan yang kita bangun dengan orang lain.
BACA JUGA:  Rahasia Tubuh Langsung dan Ideal Tanpa Harus Gym

Berdasarkan pemikiran Morgan Housel dalam bukunya The Psychology of Money, kita bisa menarik kesimpulan bahwa uang seharusnya bukanlah tujuan akhir, melainkan alat untuk mencapai kebahagiaan yang lebih bermakna.

Uang memberikan kita kendali atas kehidupan, tetapi kebahagiaan datang dari bagaimana kita menggunakan kendali itu untuk menjalani hidup yang seimbang dan penuh arti. Kebahagiaan tidak diukur dari seberapa banyak yang kita miliki, tetapi dari bagaimana kita menjalani hidup, menghargai hal-hal sederhana, dan membangun hubungan yang mendalam.

Kehidupan memang akan terus berubah, dan kadang kita akan berada di titik yang lebih kaya atau lebih miskin, tetapi yang terpenting adalah kemampuan untuk menerima dan menikmati perjalanan tersebut dengan penuh kesadaran dan rasa syukur.(*)

BACA JUGA:  Weton "Titisan Raja" Penerima Wahyu Kembang Kantil, Mampu Jembatani Dunia Nyata dengan Gaib