Pertama Kali Digelar, 1st BOSS Hadirkan Seminar & Workshop Ortopedi di Batam

64

Batam, Posmetrobatam.co: Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) Cabang Batam dan Kepulauan Riau menggelar seminar dan workshop bertajuk 1st BOSS – Batam Orthopaedi Seminar & Workshop selama dua hari, Sabtu (13/9) hingga Minggu (14/9), di HARRIS Hotel Batamcentre.

Ketua Panitia 1st BOSS, dr. Deded Yudha Pranatha, Sp.OT, menjelaskan bahwa kegiatan ini menyasar dua kelompok utama dokter umum yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan perawat kamar operasi.

“Tujuan kami adalah meningkatkan keterampilan dasar penanganan kegawatdaruratan ortopedi, terutama bagi dokter umum yang bertugas di IGD, agar mereka dapat memberikan pertolongan pertama yang tepat sebelum pasien dirujuk ke rumah sakit rujukan,” ujar dr. Deded.

BACA JUGA:  Air Keruh di Batam: BP Batam Lakukan Perbaikan dan Flushing Jaringan

Acara ini juga menggandeng Ikatan Perawat Ortopedi Indonesia (iPhone) untuk memberikan pelatihan khusus bagi perawat mengenai penggunaan instrumen dan implan ortopedi.

Peserta workshop terdiri dari 60 dokter umum dan 40 perawat, dengan narasumber sebanyak 14 dokter ortopedi serta 6 perawat senior. Para peserta akan mendapatkan pelatihan langsung, termasuk praktik menggunakan phantom atau alat simulasi medis.

Peserta tidak hanya berasal dari Batam, tetapi juga dari berbagai daerah di Kepri seperti Natuna dan Karimun, serta dari luar provinsi seperti Jakarta, Malang, dan Pekanbaru.

Instruktur 1st BOSS, dr. Didi Fitriadi Nasution, MKM, M.Kes (Surg), Sp.OT, mengatakan bahwa seminar ini merupakan ajang berbagi ilmu antar dokter umum, residen, dan spesialis, terutama dalam menangani kasus ortopedi dan traumatologi yang sering terjadi di Batam.

BACA JUGA:  Majlis Bandaraya Ipoh Pelajari Pembangunan Batam

“Kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan kerja masih menjadi kasus ortopedi terbanyak di Batam. Melalui workshop ini, peserta dibekali teknik penanganan darurat termasuk pemasangan gips, agar pertolongan pertama bisa dilakukan dengan benar di tempat,” jelasnya.

Ia menambahkan, kegiatan ini juga memberikan Sertifikat Kompetensi Profesi (SKP) yang berguna bagi dokter dalam memperpanjang Surat Izin Praktik (SIP) atau melanjutkan pendidikan ke jenjang spesialis ortopedi.

Saat ini, jumlah dokter ortopedi di seluruh Kepri hanya berjumlah 14 orang, dengan 12 di antaranya bertugas di Batam. Dengan kegiatan ia berharap ke depan masyarakat Kepri tidak perlu lagi pergi ke luar daerah atau bahkan ke luar negeri untuk pengobatan ortopedi, karena fasilitas dan tenaga ahli sudah tersedia di Batam.

BACA JUGA:  Amsakar-Li Claudia Lepas Lomba Speed Sport dan Sampan Layar di Belakangpadang

“Secara umum, Kepri masih kekurangan dokter ortopedi. Padahal, kasus patah tulang, cedera sendi, otot, hingga masalah muskuloskeletal akibat usia tua cukup tinggi masalah ortopedi juga,” ujar dokter di Rumah Sakit Awal Bros itu.

Kegiatan 1st BOSS ini juga dijadwalkan menggelar simposium dan pengukuhan panitia PABOI Kepri yang baru pada hari kedua, serta membahas penyusunan program kerja ke depan. (Hbb)