Kontrak Poppy Capella Diputus Miss Universe Organization, Tetap Bantah Segala Tuduhan

109
Miss Universe 2023 Fabienne Nicole dan National Director MUID Poppy Capella. (IG @poppicapella_)

POSMETROBATAM: Skandal dugaan tindak pelecehan seksual yang terjadi di Miss Universe Indonesia (MUID) memasuki babak baru. Miss Universe Organization (MUO) selaku organisasi induk mengeluarkan keputusan tegas. Tadi malam (12/8), MUO merilis pernyataan resmi bahwa mereka telah memutus kontrak dengan PT Capella Swastika Karya dan Poppy Capella selaku national director MUID. Sementara itu, jumlah finalis MUID yang membuat pengaduan bertambah. Dari yang semula 7 orang, kini lebih dari 10 orang.

Skandal dugaan tindak pelecehan seksual yang terjadi di kontes kecantikan Miss Universe Indonesia (MUID) juga memasuki babak baru. Tim penyidik Polda Metro Jaya sudah melayangkan panggilan terhadap sejumlah finalis yang menjadi korban.

’’Mereka sudah minta dihadirkan, tapi mengingat tidak semua (korban) ada di Jakarta, kami mencoba meminta waktu lebih kepada penyidik,’’ kata Mellisa Anggraini selaku kuasa hukum para korban kepada Jawa Pos kemarin (12/8).

Dia mengaku tidak bisa memastikan kapan kliennya akan memenuhi panggilan tersebut. Namun, diyakini para korban bakal menyambangi Polda Metro Jaya secepatnya. ’’Mudah-mudahan dalam waktu dekat karena setelah korban dimintai keterangan, baru selanjutnya para terlapor,’’ jelas Mellisa. Setelahnya, tahap gelar perkara akan dilakukan.

Polisi juga telah mengecek CCTV di lokasi body checking dilakukan, yakni Hotel Sari Pacific Jakarta. ’’Pihak hotel menyampaikan bahwa CCTV itu tidak menyala. Namun, tentu Polda Metro Jaya tidak langsung percaya. Jadi, tetap akan diperiksa lebih lanjut,” papar Mellisa.

Mellisa lantas membenarkan bahwa Poppy Capella, national director dan owner PT Capella Swastika Karya selaku pemegang lisensi Miss Universe di Indonesia, menjadi salah satu nama yang dilaporkan pihaknya. Nama Poppy bersanding dengan nama lain yang disebut sebagai orang yang memotret para finalis dalam kondisi telanjang menggunakan ponsel. ’’Itu dilakukan saat karantina secara masif,” tutur Mellisa.

Tadi malam, Poppy merilis pernyataan lewat akun @missuniverse_id. Dia menegaskan bahwa dirinya menyikapi secara serius laporan ke kepolisian tentang tindak pidana kekerasan seksual serta sedang berkoordinasi dengan kuasa hukumnya. Poppy juga menegaskan bahwa dirinya tidak mengetahui, menyuruh, meminta, atau mengizinkan siapa pun untuk melakukan pelecehan seksual melalui body checking.

BACA JUGA:  Ini Syarat Biaya Cuci Darah Penderita Gagal Ginjal yang Bisa Ditanggung BPJS

“Saya sedang mempersiapkan press conference yang lebih komprehensif dan akan dilaksanakan secepatnya,” tandas Poppy di rilis pers.

Mellisa menegaskan, Poppy dan PT Capella Swastika Karya belum meminta keterangan langsung dari para korban saat kasus itu terkuak. ’’Justru, dia malah me-repost posting-an dari finalis lain yang merasa tidak dilecehkan. Sementara itu, korban tidak ditanggapi. Tidak ada reaksi yang benar terhadap kejadian ini,’’ tegas Mellisa.

Mellisa lantas mengungkapkan, jumlah finalis yang menjadi korban dan mengadu kepadanya bertambah. Dari yang semula tujuh orang, kini lebih dari 10 orang. Namun, Mellisa tidak bisa membeberkan jumlah pasti beserta inisialnya. ’’Ada perkembangan, tapi tidak bisa dibuka lebih luas karena masih proses. Kami juga harus menjaga psikis anak-anak ini,’’ ujarnya.

Mellisa menyatakan bahwa para korban hanya menuntut keadilan mengingat itu merupakan sebuah tindak pidana. Mereka berharap pihak kepolisian menyelidiki perkara tersebut hingga tuntas. ’’Dalam UU TPKS sudah diatur dari sanksi sampai hak korban. Ketika korban mau speak up tentang apa yang dialami, tidak ada jalan mundur atau damai,” tegas Mellisa.

Mengenai kondisi terkini para korban, dia menjelaskan bahwa beberapa kliennya masih mengalami trauma atas kejadian tersebut. Bahkan sampai sekarang masih ada yang dalam pendampingan psikolog. ’’Dalam waktu dekat diagendakan bertemu psikolog dari Kementerian PPPA. Polisi juga ada prosedur perlindungan psikologisnya,’’ jelas Mellisa.

Sementara itu, pemenang Miss Universe Indonesia 2023 Fabienne Nicole pun belum memberikan pernyataan detail mengenai polemik yang terjadi. ’’Sampai saya mendapat detail yang komprehensif mengenai penyelidikan yang sedang berlangsung, saya harus menahan untuk berkomentar. Saya berharap penyelesaian segera untuk masalah ini,’’ tulis Fabienne dalam Instagram story (9/8).

Jawa Pos telah menghubungi MUID untuk mengajukan wawancara dengan Fabienne dan Poppy. Namun, MUID tidak memberi respons hingga kemarin (12/8). Ketika mengontak melalui ibu Fabienne, Natalia Tanudjaja, menjawab bahwa pernyataan harus melalui persetujuan organisasi.

BACA JUGA:  Geng Maling Motor dan Penadah Dibekuk Polisi Polsek Batuaji

Di sisi lain, pihak Miss Universe Organization (MUO) selaku organisasi induk sudah mengeluarkan keputusan. Tadi malam (12/8), lewat story akun Instagram @missuniverse, pihak MUO menegaskan telah memutus kontrak dengan PT Capella Swastika Karya dan Poppy selaku national director. ”Sudah jelas bahwa franchise ini tidak sesuai dengan standar, etika, atau ekspektasi dalam kesepakatan kami,” tulis MUO.

Lebih lanjut, kontes Miss Universe Malaysia 2023 (yang lisensinya juga dipegang PT Capella Swastika Karya) juga tidak akan berlangsung. ”Kami akan menyusun ketentuan untuk perwakilan Indonesia guna ikut serta dalam kontes Miss Universe tahun ini,” tambah MUO.

Pihak MUO juga menegaskan akan mengevaluasi prosedur, kebijakan, serta kesepakatan dengan pemegang lisensi agar kejadian semacam ini tidak terjadi lagi. ”Kami juga menegaskan bahwa tidak ada pengukuran tinggi, berat, atau dimensi tubuh lainnya sebagai syarat ikut kontes Miss Universe secara global,” tegas MUO. (JP Group)

KONTROVERSI PERGELARAN MISS UNIVERSE INDONESIA 2023

  • Pada Oktober 2022, JKN Global Group, konglomerasi media dan konten asal Thailand, mengakuisisi Miss Universe Organization.
  • Perubahan kepemilikan itu turut mengubah pula lisensi Miss Universe di Indonesia. Yang tadinya sudah 30 tahun dipegang Yayasan Puteri Indonesia (YPI) beralih ke tangan PT Capella Swastika Karya milik Poppy Capella. Jadi, Miss Universe Indonesia (MUID) baru terbentuk pada 8 Februari 2023.
  • Pada 3 Agustus, Fabienne Nicole Groeneveld dinobatkan sebagai pemenang MUID 2023. Di balik kemenangan itu mencuat sejumlah isu. Di antaranya, tinggi badan Fabienne yang dinilai tidak memenuhi syarat minimal 168 cm. Muncul pula isu dugaan suap, yang kemudian dibantah oleh Poppy.
  • Merespons hal itu, pada 7 Agustus atau empat hari setelah penobatan pemenang, MUID mengumumkan menghapus aturan minimal tinggi badan. Dalam klarifikasinya, Poppy Capella berdalih perubahan aturan itu untuk menjangkau finalis dalam cakupan lebih luas.
  • Secara berurutan, tiga petinggi mengumumkan tidak lagi terlibat dengan MUID. Ada CEO MUID Eldwen Wang pada (5/8), Visual Director Rio Motret (6/8), dan Beauty Director Slam Wiyono (7/8).
  • Muncul aduan finalis difoto bugil saat body checking. Body checking dilakukan di tempat umum, ada lawan jenis, dan tidak ada di rundown acara.
  • Pada Senin (7/8), beberapa finalis dengan didampingi kuasa hukum melaporkan dugaan pelecehan seksual dalam proses body checking ke Polda Metro Jaya. Ada tiga nama yang dilaporkan dan saat ini tengah diselidiki.
  • Tadi malam (12/8) Miss Universe Organization (MUO) memutus relasi dengan PT Capella Swastika Karya dan National Director Poppy Capella sebagai pemegang lisensi MUID. MUO menyampaikan simpati dan memberikan dukungan kepada para finalis yang berani bersuara mengenai kasus dugaan pelecehan seksual dalam MUID.
BACA JUGA:  Muzdalifah Sangat Padat, Ini Skema Kemenag Jaga Keselamatan Jemaah Haji

Alasan Miss Universe Indonesia Melakukan Body Check kepada Para Finalis

Kontes kecantikan Miss Universe Indonesia (MUID) menjadi sorotan publik luas setelah melakukan body checking terhadap 30 finalisnya yang diduga melanggar prosedur. Masalah ini pun viral di media sosial dan menuai kontroversi dari publik.

Terlepas ada atau tidaknya pelanggaran prosedur pada kontes kecantikan yang baru pertama kalinya digelar tahun ini, body checking sebenarnya memiliki tujuan yang positif.

Sumber dari internal Miss Universe Indonesia yang enggan disebutkan namanya menyatakan, body checking dilakukan untuk tujuan mempersiapkan pemenang untuk ikut di ajang Miss Universe global.

“Body check dilakukan karena di ajang Miss Universe akan memakai busana renang. Jadi tubuhnya harus bersih,” katanya kepada JawaPos.com.

Lantaran belum diketahui pemenangnya, maka body check dilakukan kepada para finalis. Terkait pengambilan gambar pada bagian sensitif finalis, bagian yang difoto adalah mereka yang memiliki tato, stretch mark, atau sejenisnya.

“Sehingga pada saat tampil di Miss Universe nanti sudah dalam keadaan siap dan tubuhnya bersih. Yang punya tato bisa dihilangkan, yang ada hitam bisa diputihkan,” tuturnya. (JP Group)