Bulan suci Ramadhan menjadi waktunya bagi umat Islam yang taat di seluruh dunia untuk menjalankan puasa harian mulai dari fajar hingga senja.
Ramadhan, bulan kesembilan dalam kalender Hijriah, berada di antara bulan Sya’ban dan Syawwal, berlanjut selama 29 atau 30 hari, tergantung pada penampakan hilal.
Tak hanya menjalankan puasa, umat Islam berlomba-lomba mendekatkan diri kepada Allah SWT, mencari pengampunan, dan menumbuhkan empati terhadap sesama manusia yang membutuhkan.
Selama Ramadhan, kewaspadaan didorong untuk memperdalam hubungan spiritual, namun mengintegrasikan olahraga ke dalam rutinitas sehari-hari dapat meningkatkan praktik ini.
Olahraga tidak hanya menumbuhkan kesadaran tetapi juga menambah tingkat energi, memungkinkan individu untuk tetap memperhatikan kesejahteraan spiritual dan fisik mereka.
Selain itu, aktivitas fisik teratur selama Ramadhan mendukung kesehatan secara keseluruhan, melengkapi periode puasa dengan vitalitas dan kekuatan.
“Menjaga kebugaran saat berpuasa memerlukan perencanaan yang matang dan mempertimbangkan kebutuhan tubuh selama masa puasa. Saat Ramadhan, penting untuk menjaga aktivitas fisik sambil tetap memperhatikan jadwal puasa dan tingkat energi,” kata Fisioterapis Shazia Shada, dikutip Hindustantimes, Rabu (13/3).
Sang pakar pun membagikan rekomendasi olahraga yang bisa dilakukan saat menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan:
Kardio intensitas rendah
Lakukan olahraga kardio intensitas rendah seperti jalan kaki, bersepeda, atau berenang di luar puasa. Usahakan untuk melakukan aktivitas sedang setidaknya 30 menit setiap hari dalam seminggu.
Lakukan latihan beban tubuh seperti squat, lunge, push-up, dan plank di rumah atau di tempat yang tenang. Latihan-latihan ini membantu menjaga kekuatan otot tanpa memerlukan peralatan.
Yoga dan peregangan
Lakukan yoga atau rutinitas peregangan untuk meningkatkan fleksibilitas, mobilitas, dan relaksasi. Fokus pada pernapasan dalam dan perhatian untuk meningkatkan hubungan pikiran serta tubuh.
Latihan singkat dan intensitas tinggi
Pertimbangkan untuk melakukan latihan interval intensitas tinggi atau High-Intensity Interval Training (HIIT) selama jam-jam di luar puasa. Sesi HIIT biasanya berlangsung 20-30 menit dan melibatkan pergantian aktivitas intens dan waktu istirahat singkat.
Olahraga sebelum sahur
Jika memungkinkan, lakukan olahraga ringan atau rutinitas peregangan sebelum sahur untuk menambah tingkat energi dan metabolisme untuk hari yang akan datang.
Olahraga sebelum berbuka puasa dan setelah tarawih
Jadwalkan olahraga kardio ringan satu-dua jam sebelum berbuka puasa atau setelah tarawih. Usahakan untuk terhidrasi dengan baik sebelum dan sesudah berolahraga untuk mengisi kembali cairan yang hilang selama puasa.
Dengarkan tubuh
Perhatikan sinyal tubuh Anda dan sesuaikan rutinitas olahraganya. Jika Anda merasa lelah atau pusing, pilih olahraga lebih ringan atau pertimbangkan untuk beristirahat.
Tetap terhidrasi
Hidrasi sangat penting selama Ramadhan terutama saat berolahraga. Minumlah banyak air di luar jam puasa dan pertimbangkan untuk mengonsumsi makanan yang menghidrasi seperti buah-buahan dan sayuran.
Perhatikan waktu
Rencanakan latihan Anda sesuai jadwal puasa dengan mempertimbangkan waktu makan dan salat. Hindari olahraga berat selama waktu terpanas di siang hari untuk mencegah dehidrasi dan kepanasan.
Konsultasikan dengan dokter
Jika Anda memiliki kondisi kesehatan atau kekhawatiran terkait berolahraga selama Ramadhan, konsultasikan dengan profesional kesehatan atau pakar kebugaran untuk mendapatkan saran dan bimbingan pribadi.(jpg)