Posmetrobatam.co: Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kabupaten Natuna menghentikan pelaksanaan operasi SAR terhadap 2 (dua) orang warga Kecamatan Serasan, yang di laporkan hilang setelah kapal mereka mengalami kerusakan mesin dan kebocoran di sekitar 2 NM (Nautical Mile) dari perairan Pulau Merundung, Kabupaten Natuna 7 hari lalu.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Abdul Rahman mengatakan bahwa tim SAR Natuna telah melaksanakan pencarian dan pertolongan selama 7 hari dengan sebaran area semangkin luas hingga ke perairan Malaysia Timur dan Pontianak.
“Karena kondisi cuaca yang buruk serta tak kunjung stabil, sehingga menjadi sebab kurang efektifnya proses pencarian dan pertolongan untuk diteruskan,” ungkap Abdul Rahman, Senin (13/1) di Ranai.
Dikatakan Abdul Rahman bahwa SAR Natuna telah mengupayakan operasi pencarian dan pertolongan melaui laut maupun udara, namun hingga kini ke dua nelayan yang hilang tersebut belum di temukan.
Kemudian sebut Abdul Rahman koordinasi dan pemantauan oleh unsur-unsur terkait juga sudah dilaksanakan hingga penyebarluasan berita SAR juga sudah dilakukan.
“Namun, hingga operasi SAR hari ke tujuh Tim SAR Gabungan belum juga menemukan titik terang keberadaan korban,” kata Abdul Rahman.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna itu menyampaikan permohonan maaf kepada pihak keluarga karena belum menemukan para nelayan yang hilang itu.
“Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, terkhusus kepada pihak keluarga,” ucapnya.
Meskipun operasi pencarian telah dihentikan sambung Abdul Rahman pihaknya masih terus memantau perkembangan dengan mencari informasi mengenai keberadaan kedua orang tersebut atas nama Nugi Aldy (20) dan Agel (18) warga Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Di terangkan Abdul Rahman, berdasarkan peraturan Undang – Undang Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Pencarian dan Pertolongan, atas tahapan penghentian pelaksanaan Pencarian dan Pertolongan, penghentian operasi SAR dilakukan setelah jangka waktu 7 (tujuh) hari pelaksanaan operasi pencarian tidak ada tanda-tanda korban akan ditemukan.
“Dan/atau setelah dinilai tidak efektif berdasarkan pertimbangan teknis dari hasil evaluasi koordinator misi pencarian dan pertolongan. Maka, Operasi Pencarian dan Pertolongan dapat dihentikan dan memungkinkan di usulkan kembali apabila terdapat informasi akan tanda-tanda penemuan korban,” terang Abdul Rahman.
Abdul Rahman mengucapkan terimakasih kepada seluruh unsur SAR Gabungan, baik dari TNI-Polri, Pos SAR Sintete, SROP, Bakamla, RAPI, dan seluruh masyarakat yang telah mendukung baik dalam pencarian maupun pemberian informasi.
“Terima kasih kepada Tim SAR dan semua pihak yang terlibat dalam operasi pencarian 2 nelayan yang hilang setelah kapal mereka mengalami kerusakan mesin dan kebocoran di sekitar 2 nm (nautical mile) dari perairan Pulau Merundung, Kabupaten Natuna 7 hari lalu. Dengan demikian operasi ini di tutup, dan menunggu perkembangan selanjutnya,” pungkasnya.(maz)