Bulan Ramadhan sudah di depan mata, menandai waktu refleksi spiritual, disiplin diri, puasa dan pengabdian bagi umat Islam di seluruh dunia.
Puasa selama bulan Ramadhan memiliki banyak manfaat karena memberikan waktu istirahat untuk sistem pencernaan, mencegah gangguan metabolisme dan mendetoksifikasi tubuh, mengurangi tekanan darah dan kadar kolesterol.
Namun, bagi pengidap diabetes, berpuasa di bulan Ramadhan perlu kehati-hatian lantaran melakukan perubahan pola makan dan gaya hidup yang diperlukan guna mencegah lonjakan gula darah dan risiko komplikasi.
Oleh karena itu, penting untuk memasukkan semua kelompok makanan dan memiliki pola makan seimbang selama sahur dan berbuka.
Penting untuk memastikan hidrasi selama jam-jam di luar puasa untuk memastikan semua fungsi tubuh bekerja dengan baik.
Jika Anda merasakan tanda-tanda seperti pusing, pandangan kabur, atau detak jantung tidak teratur, sebaiknya segera berbuka puasa dan konsultasikan ke dokter.
Tetap aktif di siang hari dan istirahat cukup di malam hari untuk menjaga kesehatan.
Selama bulan Ramadhan, umat Islam berpuasa selama 30 hari dan khususnya durasi puasa di Indonesia berlangsung sekitar 13 jam setiap hari.
Pengidap diabetes perlu mengelola kondisinya secara efektif selama masa ini untuk memastikan Ramadhan yang aman dan bebas risiko.
Dikutip dari Hindustantimes, Senin (11/3), dokter Apoorva Garg mengatakan ada berbagai kemungkinan komplikasi diabetes yang bisa timbul akibat puasa tanpa makanan dan minum air selama berjam-jam.
Di antaranya Hipoglikemia (kadar gula darah turun di bawah kisaran normal), Hiperglikemia (kadar gula darah berada di atas kisaran normal), dan Ketoasidosis Diabetik (komplikasi diabetes melitus saat tubuh produksi asam darah tingkat tinggi disebut keton).
Kendati begitu, sang ahli membagikan beberapa cara guna bantu mengelola diabetes selama puasa di bulan Ramadhan:
Sahur
Penting untuk mengonsumsi makanan seimbang untuk menjaga tingkat energi sepanjang hari. Beberapa pilihan baik meliputi ikan, ayam, produk susu rendah lemak seperti yoghurt, buah-buahan dan sayuran segar, serta biji-bijian.
Buka puasa
Pilih makanan yang mengandung karbohidrat, vitamin, mineral, serat, dan banyak lagi. Memanggang dan merebus makanan menggunakan sedikit minyak dan lebih baik dibandingkan menggoreng. Disarankan konsumsi air dan kurma terlebih dahulu.
Cara yang bisa diterapkan
- Pastikan untuk memeriksa kadar gula darah secara teratur. Ini membantu menghindari masalah.
- Perhatikan tanda-tanda seperti rasa pusing, penglihatan kabur, atau detak jantung tidak teratur. Jika mengalami gejalanya, segera hentikan puasa.
- Tetap terhidrasi dengan minum air putih saat sahur dan berbuka puasa. Minum totalnya 8-10 gelas.
- Batasi juga waktu di luar ruangan terutama di tempat panas. Cobalah untuk tetap berada di dalam rumah sebisa mungkin.
- Jangan makan berlebihan saat berbuka puasa. Hal ini dapat menyebabkan gula darah melonjak.
- Tetap aktif dengan memasukkan olahraga ringan dalam rutinitas harian. Temukan yang terbaik untuk tubuh, tetapi hindari olahraga berat.
- Bicaralah dengan ahli diet atau dokter tentang puasa. Beri tahu mereka rencana yang akan dilakukan. (jpg)