Melansir laman Verywell Mind, Rabu (11/9), berikut adalah 9 tanda bahwa seseorang seddang mengalami stres berat.

  1. Sulit tidur

Ketika seseorang mengalami stres berat, pikirannya akan menjadi kewalahan karena beban dan tekanan yang terlalu besar, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk tidur.

Sebuah penelitian pada tahun 2014 dengan lebih dari 2.300 peserta dewasa menunjukkan hubungan yang signifikan antara paparan stres dan peningkatan risiko insomnia.

  1. Penurunan gairah seksual

Stres dapat menyebabkan perubahan libido. Jika Anda merasa kurang tertarik pada hubungan badan dibandingkan sebelumnya, bisa jadi Anda sedang mengalami stres berat.

Sebuah penelitian pada tahun 2021 meneliti hubungan antara dampak pandemi COVID-19 terhadap kesehatan reproduksi wanita dengan peserta lebih dari 1000 wanita. Hasil menemukan bahwa 45 persen peserta mengatakan bahwa mereka mengalami penurunan gairah seksual karena stres.

  1. Merasa cemas atau mudah tersinggung
BACA JUGA:  Cara Memperkuat Daya Tahan Tubuh Dengan Habbatussauda

Wajar ketika seseorang merasa cemas ketika sedang mempersiapkan diri untuk wawancara kerja atau kencan pertama. Namun, bila Anda merasa cemas sepanjang waktu, bisa jadi Anda sedang stres berat.

Sebuah studi tahun 2015 yang mengamati orang dewasa yang bekerja dan sehat secara medis berusia antara 30 dan 60 tahun, menunjukkan bahwa stres di tempat kerja dan di rumah dikaitkan dengan gejala kecemasan dan depresi pada pria dan wanita.

  1. Sering mengalami sakit kepala

Sakit kepala jenis ini dapat terasa seperti ada ikatan yang melilit kepala Anda dan perlahan mengencang.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2014 mengungkapkan bahwa peningkatan stres dikaitkan dengan peningkatan jumlah hari peserta mengalami sakit kepala setiap bulan, khususnya bagi mereka yang mengalami sakit kepala tipe ketegangan dan penderita
yang lebih muda.

  1. Mengalami masalah pencernaan
BACA JUGA:  Dugaan Korupsi di RSUD Embung Fatimah Batam, Dua Tersangka Ditahan di Rutan

Stres berat dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti nyeri ulu hati, sembelit, diare, serta memperburuk gejala pada mereka yang menderita penyakit radang usus, sindrom iritasi usus (IBS), tukak lambung, penyakit refluks gastroesofageal (GERD), dan masalah pencernaan lainnya.

  1. Jantung berdebar cepat dan tekanan darah tinggi

Jika jantung Anda berdebar kencang saat Anda berdiri diam atau duduk, itu bisa berarti Anda terlalu stres.

Saat Anda mengalami stres, denyut jantung dan tekanan darah Anda akan meningkat. Namun, jika pemicu stres bersifat jangka pendek (alias depresi situasional), denyut jantung dan tekanan darah Anda akan kembali ke tingkat normal.

Bila Anda stres dalam jangka waktu lama, akibatnya tubuh Anda akan bekerja berlebihan dalam jangka waktu lama.

  1. Jerawat sering muncul

Tingkat keparahan stres terbukti berhubungan dengan peningkatan munculnya jerawat. Salah satu mekanismenya adalah saat tubuh merespons stres, tubuh melepaskan kortisol yang meningkatkan produksi minyak pada kulit dan memperburuk jerawat.

  1. Sering sakit
BACA JUGA:  Mencegah Kanker, Ini Adalah Salah Satu Manfaat Puasa Ramadan yang Wajib Kita Ketahui

Efektivitas sistem imun Anda bergantung pada tingkat stres yang dialami tubuh Anda. Bila tubuh Anda terus-menerus stres, sistem imun Anda menjadi rentan dan kemampuannya untuk melawan infeksi dan virus menurun.

  1. Tubuh terasa pegal dan nyeri

Bagaimana perasaan tubuh Anda saat bangun di pagi hari? Jika Anda terus-menerus merasakan nyeri pada persendian dan punggung, Anda mungkin mengalami stres berat.
Salah satu alasan stres berkepanjangan dapat menyebabkan rasa sakit dan nyeri adalah hormon kortisol yang dilepaskan selama respons stres tubuh.

Dalam situasi normal, kortisol adalah hormon antiinflamasi. Namun, stres berat dan lonjakan kortisol yang berulang menyebabkan disfungsi kortisol. Disfungsi kortisol menyebabkan peradangan yang pada gilirannya menyebabkan kerusakan jaringan dan saraf yang meluas. (jpg)