POSMETROBATAM: Putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid menegaskan, dirinya tidak pernah menyodorkan diri untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan. Menurut Yenny, dirinya hanya merespons lamaran yang datang dari sejumlah pihak.

Pernyataan ini sekaligus merespons ungkapan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindaon yang menolak Yenny Wahid jadi bakal cawapres untuk Anies Baswedan.

“Saya nggak pernah nyodorin diri jadi cawapres mas Anies lho. Saya cuma merespons lamaran yang datang,” kata Yenny dalam cuitan akun media sosial X, Kamis (10/8).

Yenny menegaskan, dirinya justru mendukung Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi bakal cawapres Anies.

BACA JUGA:  Bawaslu RI: Surat Undangan Memilih di Pilkada Bukan Syarat Mutlak

“Justru saya mendukung mas AHY jadi cawapres Mas Anies,” tegas Yenny.

Yenny lantas berkelakar, apabila Partai Demokrat ingin meminta dukungan darinya akan langsung ditolak. “Kalau situ belum apa-apa sudah menolak saya, pas bos mu butuh dukungan, saya emoh lho,” cetus Yenny.

Sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon menyatakan tak sepakat jika Yenny Wahid menjadi bakal cawapres Anies Baswedan. Menurut Jansen, Yenny merupakan bagian dari pemerintahan saat ini.

“Mbak Yenny buat saya bagus. Bahkan lengkap sekali dengan segala atribusi yang melekat dalam diri beliau. Namun untuk posisi wapres di Koalisi Perubahan, buat saya beliau tidak pas, tidak cocok. Mungkin cocoknya di koalisi yang lain,” ucap Jansen.

BACA JUGA:  Dokter Sarankan Menu Makan Siang Gratis Mengandung Berprotein Hewani dan Sayur

Jansen menekankan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang digagas Partai Demokrat bersama Partai NasDem dan PKS mengusung perubahan dari pemerintahan saat ini. Karena itu, menghendaki figur cawapres yang harus merepresentasikan hal itu.

“Karena jika koalisi ini menang, sebagaimana namanya perubahan, banyak hal yang ingin kami ubah. Idealnya cawapres Perubahan ini memang yang selama ini wajahnya merepresentasikan hal itu,” papar Jansen.

Jansen menduga, para pendukung Anies akan bingung jika figur cawapresnya tak sesuai dengan tagline poros koalisi. Sebab, Yenny merupakan bagian dari rezim saat ini.

“Agar koalisi ini juga semakin kuat posisi dan brandingnya di rakyat yang ingin perubahan. Di mana semakin hari semakin besar dan luas dukungannya. Tentu mereka akan bingung jika koalisi yang katanya mengusung perubahan malah mencalonkan tokoh yang bukan perubahan, apalagi dia tokoh ‘status quo’ atau bagian dari rezim ini. Baik dia bagian inti atau pinggiran rezim ini,” pungkasnya. (JP Group)

BACA JUGA:  Anggota TNI Dibunuh Pakai Pedang, Pelaku Sadis Dibekuk