STY Wajib Enak Tidur, Artinya Indonesia Harus Menang Hadapi Filipina

114
Sejumlah Pesepak bola timnas Indonesia megikuti sesi latihan di stadion Madya, Jakarta, Minggu (9/6/2024). (HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS)

Sejak menjadi pelatih tim nasional (timnas) Indonesia, setidaknya Shin Tae-yong (STY) pernah berhadapan dengan enam momen penentuan. Momen yang apabila menang, Indonesia mencatat sejarah penting.

Salah satunya yang masih segar dalam ingatan adalah tiga kesempatan untuk membawa Indonesia U-23 lolos ke Olimpiade Paris 2024: semifinal, perebutan tempat ketiga, serta playoff. Sayang, di tiga momen tersebut, tim asuhan eks pelatih timnas Korsel itu tersandung.

Malam ini momen penentuan kembali datang. Skuad Garuda akan menjamu Filipina di laga terakhir grup F babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Kalau bisa menundukkan Filipina, Indonesia tak hanya memastikan diri lolos ke babak ketiga kualifikasi, tapi sekaligus merebut tiket ke putaran final Piala Asia 2027 di Arab Saudi.

BACA JUGA:  Tundukkan Atletico Madrid, Barcelona Jumpa Real Madrid di Final Copa del Rey

Bagaimana kalau seri atau kalah? Otomatis Indonesia harus menggantungkan nasib ke hasil laga Iraq versus Vietnam di Basra, Iraq, yang berlangsung dini hari nanti pukul 01.00 WIB. Iraq sudah pasti lolos, sedangkan Vietnam hanya terpaut satu angka dari Indonesia.

Namun, STY paham bahwa menggantungkan nasib ke tim lain sangat tidak mengenakkan. Karena itu, dalam pertandingan malam ini, dia dan pasukannya akan mati-matian memperjuangkan opsi pertama: mengalahkan Filipina.

Soal kegagalan dalam momen-momen penting sebelumnya, STY menilai semua ada penyebabnya. Misalnya, saat kalah 0-1 oleh Guinea U-23 di playoff, dia menyebut wasit yang saat itu bertugas kurang fair dalam memimpin pertandingan. Terlebih, pertandingan tersebut tidak menggunakan VAR (video assistant referee).

BACA JUGA:  Raih Poin di Portugal, Arbi Aditama Kembali Bertaji di JuniorGP

”Saat gagal lolos ke Olimpiade Paris 2024, saya tidak berpikir kemampuan kami berkurang. Namun, ada permasalahan pada wasit. Sampai sekarang pemikiran saya tetap sama,” ujar pelatih 54 tahun itu dalam konferensi pers kemarin.

Kegagalan merebut tiket Olimpiade tersebut diakuinya membuatnya tidak bisa tidur. Karena itu, dia tak mau tersandung lagi kali ini. ”Saya tidak khawatir dengan pertandingan besok (hari ini, Red). Saya sangat yakin kami bisa mendapatkan tiket ke ronde ketiga,” tegasnya. (jpg)