
POSMETROBATAM: Sejak Senin (7/8), bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan melakukan safari politik ke sejumlah wilayah Jatim. Mantan gubernur DKI Jakarta itu menyadari bahwa Jatim memiliki posisi strategis. Termasuk menentukan hasil kontestasi pemilu.
Bahkan, Anies berkeyakinan, siapa yang memenangi Jatim berpeluang besar akan menang dalam rekapitulasi secara nasional. Karena itu, saat bertemu relawan di Situbondo Selasa (8/8/2023) malam, Anies meminta mereka untuk bekerja keras memenangi Jatim. Dia pun memasang target tinggi.
Khusus di wilayah Tapal Kuda, pihaknya menargetkan angka 70 persen. ’’Insya Allah, 70 persen di Tapal Kuda,’’ kata Anies dalam keterangan tertulisnya.
Wilayah Tapal Kuda meliputi beberapa kabupaten/kota di ujung timur Provinsi Jatim. Yakni, Banyuwangi, Situbondo, Probolinggo, Bondowoso, Jember, Pasuruan, dan Lumajang. ’’Di Jawa Timur, Tapal Kuda dan Madura adalah basis penting yang harus dimenangkan,’’ tegasnya.
Data dari KPU yang didapat Jawa Pos, daftar pemilih tetap (DPT) di Jatim pada Pemilu 2024 mencapai 31,4 juta jiwa. Perinciannya, 15,4 juta pemilih laki-laki dan 15,9 juta pemilih perempuan. Dari jumlah itu, pemilih generasi milenial dan generasi Z sebanyak 51 persen. Dua wilayah dengan pemilih terbanyak adalah Surabaya (2,21 juta) dan Jember (2,05 juta).
Dalam safari politik di Jatim tersebut, Anies antara lain menemui nelayan dan petani. Di antaranya, di Desa Kilensari, Panarukan, Situbondo. Sebelumnya, Anies juga menemui nelayan di Banyuwangi. ’’Saya di sini untuk belanja masalah. Semua kami catat. Perubahan itu bukan hanya basa-basi, tapi perubahan yang mengubah kenyataan,’’ imbuhnya.
Selain itu, Anies juga berkunjung ke pondok pesantren (ponpes). Di antaranya, Ponpes Ra’iyatul Husnan, Wringin, Bondowoso. Dia mendapat sambutan hangat dari para santri. Dalam kesempatan itu, Anies juga sempat memberikan sinyal bacawapresnya.
’’Untuk cawapres bisa jadi dari Jawa Timur. Kita lihat nanti sambil jalan,’’ ungkapnya. Namun, soal kepastian dan waktu pengumumannya, Anies belum mau membuka.
Pengasuh Ponpes Ra’iyatul Husnan Gus Hasan Jazuli menyatakan Anies sebagai warga NU tulen. Dia pun meminta seluruh santrinya agar menjadikan Anies sebagai figur teladan dalam meraih sukses. ’’Pak Anies saat masa kecilnya juga pernah berantem sama temannya, tapi sekarang sudah sukses menjadi orang besar di Jakarta. Tiru beliau. Beliau ini NU juga sama dengan kita. Salawatan juga jago beliau,’’ katanya.
Gus Hasan mengaku telah membaca sejarah hidup dan biografi Anies. Termasuk kesuksesannya selama menjadi gubernur DKI. Dia juga menyinggung soal didikan orang tua Anies yang dua-duanya merupakan dosen. ’’Jadi, walaupun suka berantem, karena terdidik, makanya jadi orang sukses,’’ tuturnya, lalu tertawa.
Selain itu, Anies juga bersilaturahmi ke Ponpes Darul Falah, Bondowoso. ’’Kami (di pesantren) mendengungkan Indonesia yang ramah. Semoga kedatangan Pak Anies membawa berkah bagi pesantren ini,’’ kata KH Abdul Kodir, pengasuh Ponpes Darul Falah.
Anies yang mendapat pujian dari dua ulama tersebut menanggapi dengan merendah. Seperti di pesantren-pesantren lain yang telah dia kunjungi, kedatangannya ke dua pesantren tersebut untuk meminta doa kepada para kiai. ’’Terima kasih telah menyambut kami. Kami bertemu kiai untuk memohon arah dan meminta petunjuk,’’ ungkap Anies. (JP Group)