Peran CT-Scan Dalam Diagnosis Stroke Iskemik Dini

249

Stroke? Siapa yang belum pernah mendengar tentang stroke?

Di lingkungan sekitar, bahkan dalam keluarga sendiri, mungkin ada yang pernah mengalaminya.

Stroke bisa datang tiba-tiba menyerang siapa saja, tak pandang usia atau latar belakang, siapapun bisa mengalaminya.

Ada beberapa jenis stroke, yang paling umum terjadi yaitu stroke iskemik.

APA ITU STROKE ISKEMIK?
Menurut Davenport dan Dennis, stroke secara umum terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik.

Stroke iskemik terjadi akibat terhambatnya aliran darah ke otak yang disebabkan oleh pembentukan bekuan darah (trombosis) atau oleh benda asing yang terbawa aliran darah (emboli).

Sementara itu, stroke hemoragik disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah yang menimbulkan perdarahan di otak.

Di negara-negara Barat, sekitar 80% kasus stroke yang tercatat merupakan stroke iskemik, sedangkan sisanya adalah stroke hemoragik.

Stroke iskemik ditandai oleh gangguan fungsi atau kerusakan jaringan otak akibat kurangnya pasokan darah dan oksigen.

Kekurangan suplai ini menyebabkan sel-sel otak mulai mati dalam waktu singkat. Jika tidak segera mendapat penanganan medis, kondisi ini dapat menyebabkan kelumpuhan permanen hingga kematian.

Setiap detik yang berlalu, semakin banyak jaringan otak berharga yang terancam hilang selamanya. Inilah kenyataan mengerikan dari stroke iskemik, penyumbatan pembuluh darah otak yang memutus pasokan oksigen dan nutrisi vital.

BACA JUGA:  Meski Sepele Tapi Dampak Tujuh Kebiasaan Ini Jangan Dianggap Sepele, Bisa Membahayakan Kesehatan Jantung

Dan disinilah mengapa kecepatan diagnosis bukan hanya penting, tapi benar-benar penentuan hidup dan kematian fungsi otak.

Dalam stroke iskemik akut, rata-rata 1,9 juta sel saraf otak mati setiap menitnya. Semakin lama aliran darah terhambat, semakin luas dan semakin parah kerusakan otak yang terjadi.

Kerusakan ini bisa terjadi perbedaan antara pulih sempurna, hidup dengan kelumpuhan, kesulitan bicara, atau bahkan kematian.

Diagnosis yang cepat juga mencegah kerusakan berantai dari stroke iskemik yang dimana, penyumbatan tidak hanya membunuh sel-sel di area inti yang langsung kekurangan darah.

Area di sekitarnya, disebut penumbra juga terancam karena aliran darahnya yang sangat berkurang. Area penumbra ini masih bisa diselamatkan jika aliran darah dipulihkan dengan cepat.

Diagnosis yang lambat berarti area penumbra yang berharga ini ikut mati, memperluas kerusakan permanen.

KEUNGGULAN CT-SCAN DALAM DETEKSI STROKE ISKEMIK
Pada penyakit stroke, CT Scan merupakan pemeriksaan baku emas untuk membedakan jenis stroke iskemik (penyumbatan) karena CT Scan dapat memberikan gambaran kepala yang sangat jelas tentang proses desak ruang intrakranial seperti infark otak, maupun perdarahan intrakranial.

Meskipun tidak sepeka MRI dalam mendeteksi stroke iskemik tahap awal, CT Scan tetap menjadi pilihan utama dalam diagnosis awal stroke karena kecepatannya sehingga pemeriksaan ini hanya membutuhkan beberapa menit dalam menghasilkan gambar otak. sehingga sangat berguna dalam kondisi darurat medis di mana setiap detik sangat berharga.

BACA JUGA:  Tips dr. Steven, SpOG Manfaat Berolahraga Saat Hamil

Selain itu dengan menggunakan CTA mampu melihat kondisi pembuluh darah otak secara lebih detail (identifikasi sumbatan yang menyebabkan stroke).

Stroke iskemik dapat terdeteksi melalui modalitas CT-Scan, salah satu tandanya adalah adanya Hyperdense Artery Sign (HAS) yang terlihat pada CT-Scan kepala.

Hyperdense Artery Sign (HAS) dianggap sebagai indikasi adanya thrombus di dalam lumen arteri, yang ditunjukkan oleh kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan arteri normal, dan biasanya terdeteksi pada Middle Cerebral Artery (MCA) sebelum terlihat hipoatenuasi pada parenkim otak.

Dalam CT-Scan kepala, tanda hipoatenuasi parenkim dan Hyperdense Artery Sign (HAS) merupakan indikasi dari stroke iskemik.

KESIMPULAN
Stroke iskemik merupakan kondisi medis yang sangat berbahaya dan membutuhkan penanganan secepat mungkin.

Jenis stroke ini terjadi karena adanya hambatan aliran darah ke otak, baik akibat bekuan darah (trombosis) maupun emboli.

Semakin cepat diagnosis ditegakkan, semakin besar peluang untuk menyelamatkan jaringan otak, khususnya area penumbra wilayah di sekitar inti stroke yang masih bisa diselamatkan bila suplai darah dipulihkan segera.

BACA JUGA:  Jangan Mencuci Wajah di Pagi Hari, Ini Penjelasan Ahli

Salah satu keunggulan CT-Scan adalah kemampuannya mendeteksi tanda khas stroke iskemik seperti Hyperdense Artery Sign (HAS) yang muncul akibat adanya thrombus di arteri otak, serta tanda hipoatenuasi parenkim sebagai indikasi kerusakan jaringan otak.

Kedua tanda ini menjadi indikator penting dalam menegakkan diagnosis stroke iskemik.

REFERENSI
1. FANANI, A. F. (2022). ANALISIS CITRA COMPUTED TOMOGRAPHY SCAN KEPALA PADA KASUS STROKE ISKEMIK DENGAN VARIASI SLICE THICKNESS (Doctoral dissertation, Universitas Widya Husada Semarang).

2. Salman, I. P. P., Haiga, Y., & Wahyuni, S. (2022). Perbedaan diagnosis stroke iskemik dan stroke hemoragik dengan hasil transcranial doppler di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Scientific Journal, 1(5), 393-402

3. Kabi, G. Y., Tumewah, R., & Kembuan, M. A. (2015). Gambaran faktor risiko pada penderita stroke iskemik yang dirawat inap neurologi RSUP Prof. Dr. RD Kandou Manado periode Juli 2012-Juni 2013. e-CliniC, 3(1).

(Tim Penulis: Tomas Rivaldo Silaban, Elsa Yuhadina Putri Melati, Retno Wulan Dari, Windy Yulia Eka Putri, Ahmad Subahanur, Prity Karisca Rachim, Simba Akim Lutfi dan Dosen Pembimbing: Amilia Kartika Sari, S.Tr.Kes, M.T)