51 Pokdakan di Batam dapat Dana Rp2,7 Miliar, Kadiskan: Penerima Bantuan Kelompok yang Sama

175

Batam, Posmetrobatam.co: Sebanyak 51 kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) dapat bantuan sarana budi daya ikan senilai Rp2,7 miliar pada tahun 2025. Tujuannya agar mendorong produksi ikan untuk konsumsi lokal.

Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Kota Batam, Yudi Admajianto menjelaskan, bantuan tersebut terdiri atas tiga jenis, yaitu bioflok, benih ikan, dan pakan ikan.

“Tahun ini kami menyalurkan 137 set bioflok untuk 24 kelompok, 121.206 ekor benih ikan untuk 18 kelompok, dan 13.850 kilogram pakan untuk 9 kelompok pembudidaya,” ujarnya, Rabu (8/10).

Menurut Yudi, sebagian penerima bantuan merupakan kelompok yang sama, dengan penerima benih juga menerima pakan agar proses budi daya berjalan lebih optimal.

“Rata-rata penerima benih juga penerima pakan, supaya kontinuitas produksinya terjaga,” katanya.

BACA JUGA:  Dua Tahun Kabur, Buronan Kasus Korupsi di Pasaman Barat Ditangkap di Batam

Ia menjelaskan, bantuan tersebut bersumber dari hasil pokok pikiran (pokir) dewan tahun sebelumnya, serta rencana kerja (renja) Diskan Batam yang juga menyasar kawasan pengembangan seperti Rempang Eco City.

“Anggaran tahun ini mencapai Rp2,7 miliar, meningkat dibanding tahun 2024 yang nilainya kurang dari Rp1 miliar,” ujar Yudi.

Adapun jenis benih yang diberikan meliputi ikan laut seperti kakap dan kerapu, serta ikan air tawar seperti nila, lele, dan gurami.

“Bantuan benih dan pakan di luar bioflok sudah disalurkan sejak Agustus hingga September, sementara pembangunan kolam bioflok masih berlangsung dan ditargetkan rampung pada November,” katanya.

Untuk memastikan efektivitas program, Diskan Batam melakukan pengawasan secara berjenjang.

BACA JUGA:  Komdigi Prakarsai AI Center of Excellence Bersama Indosat, Cisco, dan NVIDIA untuk Perkuat Daya Saing AI Nasional

“Monitoring dilakukan oleh tim bidang perikanan budi daya secara berkala, mulai dari survei lokasi calon penerima, pelaksanaan penyaluran, hingga evaluasi hasil panen,” paparnya.

Yudi berharap, bantuan tersebut dapat memacu semangat para pembudidaya agar tetap berproduksi secara mandiri setelah masa panen.

“Kami berharap setelah panen, pembudidaya bisa membeli kembali benih dan pakan dari hasil penjualannya. Dengan begitu, usaha mereka dapat terus berkelanjutan,” ujarnya.(ant)