Pemerintah provinsi Kepri, melalui Dinas Pariwisata Kepri, terus berupaya melakukan segala cara untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di Kepri.
Salah satunya, dengan menetapkan sejumlah destinasi pariwisata yang ada di tujuh kabupaten/ kota di Provinsi Kepri.
Kepada wartawan dalam beberapa kesempatan, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Guntur Sakti menjelaskan, Pemerintah Provinsi Kepri terus berupaya melakukan berbagai upaya pembenahan terhadap objek-objek wisata. Melalui Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran pada Dinas Pariwisata Kepri, Afitri Susanti, kepada Posmetro juga memaparkan terkait strategi Gubernur Kepri dalam fokusnya memaksimakkan membenahi segala fasilitas di setiap destinasi wisata.
“Kita tetap fokus dan berusaha semaksimal mungkin membenahi segala fasilitas yang ada, demi meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Kepri, baik itu wisatawan domestik, dan wisatawan mancanegara.” ujarnya.
Salah satunya dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Kepri Nomor 1263 tahun 2022 tentang, Destinasi Pariwisata, Kawasan Strategis Pariwisata dan Daya Tarik Wisata Provinsi Kepri. Berbagai objek dan tempat yang ditetapkan sebagai daya tarik mau pun menjadi pusat konsentrasi wisata di Kepri. Salah satunya yang akan dibahas dalam tulisanya ini. Yaitu, Museum Linggam Cahaya yang berada di Kabupaten Lingga.
Museum Linggam Cahaya menyimpan barang-barang kuno dan bersejarah. Barang barang peninggalan sejak zaman dinasti dan kerajaan Lingga memghiasi ruangan museum. Sejak Desember 2022, item barang-barang di Museum Linggam Cahaya berjumlah 5.626 item, dan setiap tahun koleksi barang barang kuno dan barang zaman terdahulu angkanya terus meningkat.
Setiap wisatawan datang ke Daik, wajib mendatangi Museum Linggam Cahya yang terletak Perkampungan Pusaka atau di wilayah Istana Damnah Daik untuk melihat langsung barang-barang berharga zaman dahulu.
Selain melihat barang-barang kuno, wisatawan juga dikejutkan dengan kerangka Gajah Mina sepanjang 12,40 meter terpajang di dalam lemari kaca sepanjang kurang lebih 15 meter. Tulang belulang hewan laut tersebut disusun rapi oleh pihak museum.
Jumlah wisatawan terus meningkat dari tahun ke tahun, setelah 2 tahun Covid-19 melanda. Dari sekian banyak barang-barang yang bernilai sejarah, yang sering di cari para kolektor juga ada di Linggam Cahaya seperti Keris, Sundang, Badik, Trisula, banyak lagi barang berharga yang di buru para kolektor ada di Museum Linggam Cahaya.
Dari ribuan barang-barang kuno dan barang-barang bernilai sejarah bahkan ada juga barang-barang zaman Dinasti, dan barang-barang koleksi yang didapatkan Pemerintah Kabupaten Lingga melalui Dinas Kebudayaan dengan cara hibah masyarakat dan membeli dengan masyarakat.
Memperkenalkan Museum Linggam Cahaya setiap tahun Museum menggelar acara lomba edukatif mulai dari pelajar sampai tingkat dewasa, khsus pelajar banyak perlombaan yang di siapkan pihak museum mulai belajar bersama hingga lomba yang sifatnya tradisional dalam menjaga warisan Budaya Melayu Kabupaten Lingga.
Kalau pengunjung, setiap hari ada yang datang, mulai dari pelajar, wisatawan lokal, luar daerah hingga luar negeri berdatangan ingin melihat langsung barang-barang kuno penuh dengan sejarah, bahkan setiap tahun retribusi untuk daerah melalui Museum Linggam Cahaya terus meningkat setiap tahunnya.
(mrs/aiq)