Tanjung Balai Karimun masuk dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur Kepri Nomor 1263 tahun 2022 tentang, Destinasi Pariwisata, Kawasan Strategis Pariwisata dan Daya Tarik Wisata Provinsi Kepri. Tak berlebih rasanya, karena keindahan dan nikmatnya kuliner serta suasa kota yang membuat betah, memang pantas untuk menjadi tempat tujuan wisata di Kepri.
Di Kabupaten ini, cobalah menikmati beragam wisata alamnya. Ada Pantai Pelawan. Ombak dipantai ini cukup tenang sehingga tidak berbahaya berenang bebas. Kita bisa juga menimati berbagai kuliner, terutama air kelapa muda yang segar.
Lalu ada pula Coastal Area. Di tempat itu, banyak sekali bisa ditemukan penjual makanan khas dari pulau ini atau khas melayu. Ciciplah lendot yang teksturnya seperti gel, rasanya asin dengan aroma seafood, berisi sayur kangkung dan siput laut. Ada pula lakse yang berbentuk mie kenyal yang dicampur ikan. Lalu mencoba otak-otak yang dibungkus daun kelapa yang rasa ikannya kuat, gurih dan ada aroma bakar. Untuk melengkapinya, coba rasakan kesegaarn manisan jambu. Tapi jangan juga lewatkan kuliner khas satu ini, luti gendang, makanan ini adalah roti berisi daging ikan dan cara memasaknya digoreng, rasanya enak sekali.
Pembangunan kotanya terus berkesinambungan untuk menaik pariwisata, Pembangunan di Tanjung Balai Karimun semakin pesat. Coba perhatikan, kawasan Coastal Areal yang terus dibenahi, pembangunan pusat kuliner di Panggung Putri Kemuning, pemakaian jembatan kuning di Leho, pembangunan jalan industri di daerah Pangke dan Pongkar serta pusat-pusat pembangunan lainnya. Dengan semakin pesatnya pembangunan ini, menyebabkan semakin luasnya pengembangan Kota Tanjung Balai Karimun.
Tanjung Balai Karimun juga disebut Kota Lama yang perlu untuk dikembangkan sebagai aset budaya masyarakat Tanjung Balai Karimun. Hal ini dapat dilihat dari kondisinya yang sangat kental dengan kehidupan masyarakat berbagai etnis yang terdiri dari Suku Melayu, Tionghoa dan suku-suku masyarakat lainnya, membuat Kota Lama menjadi pilihan wisatawan untuk berkunjung ke Kota Tanjung Balai Karimun, dari mulai pedagang-pedagang kecil, kedai kopi, Pasar Malam yang berjualan di sepanjang jalan.
Kota ini memiliki sejarah yang kaya. Di Abad ke-16, misalnya, merupakan pusat perdagangan rempah-rempah, terutama lada. Selain itu, kota ini juga memiliki sejarah sebagai tempat penyebaran agama Islam di kepulauan Riau.
Masyarakat Tanjung Balai Karimun juga memproduksi berbagai jenis kerajinan tangan, seperti tenun ikat, anyaman, dan batik Karimun yang khas dan unik. Wisata belanja di Tanjung Balai Karimun juga menjadi salah satu aktivitas yang diminati oleh wisatawan.
Sebagai bentuk usaha peningkatan kunjungan wisatawan, Pemerintah Provinsi Kepri menetapkan sejumlah kawasan strategis, destinasi wisata di Provinsi Kepri. Tanjung Balai Karimun adalah salah satunya. Menjadi kawasan konsentrasi untuk tujuan wisata perkotaan.
Gubernur Ansar Ahmad mengatakan, penetapan itu bertujuan memajukan kesejahteraan masyarakat, meratakan kesempatan berusaha dan optimalisasi potensi ekonomi dan karakteristik daerah.
“Serta untuk mengangkat dan melindungi nilai-nilai budaya, agama, adat istiadat, dan menjaga kelestarian alam,” katanya kepada wartawan.
Selain itu, penetapan itu juga dalam rangka pembangunan dan pengembangan pariwisata di Provinsi Kepri. “Sehingga, diperlukan penentuan wilayah pariwisata dan daya tarik wisata agar pengembangan yang dilakukan dapat lebih terarah,” jelasnya lagi.(ria/aiq)