Metro Forum Bersama Rektor UBT Prof. H. Mustaqim Syuaib
Posmetrobatam.co: Terlahir di Daik Lingga, Yayasan Galige Lingge terus berkomitmen mengembangkan dunia pendidikan di Kepri. Dari sebuah perguruan tinggi bernama Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Bunda Tanah Melayu (STISIP UBTM), kini menjadi sebuah universitas yang bakal melahirkan sarjana-sarjana unggul dari Kepri.
Selasa (7/1) siang, Metro Forum Posmetro yang dipandu oleh host Haryanto mendapat kesempatan untuk berdiskusi dengan seorang tokoh yang memiliki komitmen kuat di dalam dunia pendidikan. Assoc. Prof. Dr. Haji Mustaqim Syuaib, SE., S.IP., MM., CCT, sosok yang menahkodai bergabungnya STISIP BTM dengan Intitut Teknologi dan Sains Meranti, menjadi Universitas Bunda Tanah Melayu (UBT). Bagaimana proses berdirinya universitas baru yang bakal beredomisili di Batam ini, terbentuk, berikut petikan diskusinya:
Bisa dijelaskan, bagaimana proses lahirnya UBT?
UBT ini adalah penggabungan dua perguruan tinggi yang menjadi universitas. Salah satunya STISIP Bunda Tanah Melayu di Daik Lingga, dan ITSM. Awalnya kita berpikir, kampus ini adalah kampus yang bisa memberikan pendidikan tinggi kepada masyarakat, membantu masyarakat, Kami juga akan mengajukan program studi baru untuk pendirian perguruan tinggi yang akan menjadi UBT.
Untuk penggabungan berdirinya sebuah Universitas, harus ada lima prodi. Tiga soal sain, dan dua siosial?
Itulah bahwa Universitas ini, dari STISIP membawa prodi, ilmu pemerintahan dan administrasi publik yang dari STISIP. Dan dari ITSM membawa tiga prodi, sains teknologi, informatikan, ilmu pertanian dan perternakan. Sehingga lima prodi ini digabung jadi universitas. Dan kami akan mengajukan empat prodi baru yaitu, manajemen bisnis Internasional, Hukum Bisnis, Ilmu Hukum dan K3.

Seperti apa proses dari merger sejauh ini?
Insyallah sudah kita lakukan penambahan-penambahan poin-poin yang disyaratkan oleh Dirjen Dikti, dari 20 poin sudah terkumpul 17 poin. Dan hari ini, akte gedung atau penyewaan gedung akan dilkakukan. Jadi sudah 18. Dua poin lagi akan segera dilengkapi, dalam pengajuan usul penggabungan perubahan serta program studi baru untuk universitas.
Apa filosofi UBT dan bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai filosofi ini, baik secara akademik mau pun nonakademik?
Nantinya tetap kita jadikan universitas seperti biasa. Namun dalam implementasinya tetap membawa kemelayuan. Di dalam setiap program studi kita akan membebankan mahasiswa untuk membuat semacam mata kuliah sejarah budaya bunda tanah melayu. Itu akan kita masukkan dalam satu mata kuliah umum, di setiap mata studi baru. Ini akan menjadi kewajiban bagi mahasiswa untuk mengukutinya. Sehingga kedepannya, bagi mahasiswa kita tetap menjunjung tinggi Budaya Melayu.
Apa langkah konkrit yang akan dilakukan UBT terkait relevansi untuk lapangan kerja setelah lulus?
Program studi yang ada di UBT ini nantinya akan menjadi program studi menarik bagi calon mahasiswa. Program studi yang memang nantinya dibutuhkan di Masyarakat, khususnya Batam. Khususnya manajemen bisnis interneasional. Ini akan menjadi sangat menarik. Yang berikutnya adalah hukum bisnis. Ini adalah program studi yang baru di Kota batam. Kita akan terapkan menjadi program S1 di UBT. Kita harapkan mahasiswa kita bisa mengelemntasikan hukum hukum bisnis. Lalu ada K3. Prodi K3 ini, saya kira prodi yang baru ada beberapa di kampuas di Kepri. Yang sejatinya, Prodi ini sangat diminati oleh dunia kerja. Sehingga prodi ini bisa menambah nilai-nilai keilmuan daripada kesehatan lingkungan.
Untuk merger ini, sejauh mana sudah dilakukan?
STISIP dan ITSM, sebenarnya sudah menjadi satu kesatuan. Yayasan Bapak Ahmad Zaky Alvi satu ketua yayasan. Beberapa waktu lalu sudah melakukan penggabungan yayasan. Bahawa, yayasan Abdul Kadir yang menaungi ITSM dan STISIP bunda tanah melayu, jadi Yayasan Galige Lingge. Tadinya yayasan ITSM itu yayasan Abdul Kadir, sekarang yayasan itu akan menjadi Galige Lingge.
Artinya dua perguruan tinggi ini sudah sepakat untuk melebur menjadi satu, satu yayasan untuk menjadi uniiversitas?
Iya sudah sepakat menjadi satu yayasan, Yayasan Galige Lingge. Yayasan Abdul kadir dilepas dan ditutup.
Sekarang tinggal persyaratan dari pemerintah?
Ya seperti tadi, hari ini sudah 18 poin yang dipenuhi, tinggal 2 poin, terkait laporan keuangan dan prediksi lima tahun kedepan, akan kita lengkapi.
Kalau begitu mulai kapan UBT ini mulai membuka pendaftarannya?
Kalau pendaftaran, insyallah sekitar bukan Maret dan April. Kemungkinan besar saat itu, kami akan launching UBT, sekitar bulan Apri sudah berdiri di kota Batam.
Ada kampus yang di Daik dan Meranti, sebelumnya karena penggabungan dari dua perguruan tinggi. Seperti apa sistem perkualiahannya?
Yang di Daik, mahasiswa akan melakukan pertemuan melalui online dan offline- hybrid. Lalau di Meranti tidak ada kampus, kemungkinan besar akan ditarik ke Batam.
Kalau soal fasilitas di Kampus, sudah sejauh mana pengembangan, dan yang lainnya?
UBT berlokasi di kompolek Cik Puan, Seipanas. Ada gedung, dulu yang juga pernah jadi kamapus. Jadi kita melanjutkan. Karena semua bangunananya juga sudah disekat-sekat berbentuk ruang belajar. Ada sekitar 13 lokal di gedung itu, yang bisa dijadikan pelaksanakan pendidikan dan pengajaran.
Untuk saat ini kita tetap melaunching lima prodi, tapi nanti akan menjadi 9 prodi, dengan adanya tambahan empat prodi baru.
Bagaimana dengan tenaga pengajarnya, atau dosen?
Sudah kita siapkan. Ada beberapa kawan-kawan di Batam yang jadi tenaga pengajar. Program studi yang baru juga sudah disiapkan, ada 15 dosen baru dan lima dosen lama.
Adakah rencana kedepan terkait pengembangan fasilitas kampus?
Insyallah beberapa tahun kedepan sudah merencanakan ada lahan di Punggur, ada dua hektare. Mudah mudahan bisa terlaksana. Lahan tersebut berhadapan proyek yang akan dijadikan preoyek jembatan Babin. Akan kita kembangkan kampus disana. Mudaha-mudahan bisa memenuhi fasilitas-fasilitas yang bisa memenuhi kebutuhan kampus.
Sejauh mana UBT memanfaatkan teknologi ?
Kita sudah punya prodi Informatika. Ini juga pemanfaatkan teknologi, untuk pengembangan kampus kedepan. Dari program hybrid ini, maka pelaksanaan perkulihan bsia dilakukan melalui online dan juga offline. Baik mahasiswa yang didalam dan luar kota. Jadi kita juga sudah siapkan kelas-kelas. Dan juga ada program reguler dan nonregular.
Apa program khusus yang bisa membuat mahasiswa dari UBT itu akan lebih aktif ?
Untuk tahun pertama kita akan menerapkan program program yang sangat mudah dan nyaman dilaksanakan oleh calon mahasiswa. Artinya mahasiswa kita berikan kemudahan dalam pembayaran perkulihaan. Mungkin nanti sistem pembiayaan yang sangat minim. Setiap kampus pasti menerapkan perkulihan yang mahasiswa yang non reguler.
Bagaimana dengan kerjasama-kerjasama dengan pemerintah atau pun swasta, apakah sudah dilakukan?
Nanti kita akan melakukan kerjasama-kerjasama dengan industri, informatika, dibidang pemerintahan melalui pemerintah di daerah ini. Ada pun kerja sama-kerja sama antarbangsa juga akan kita terapkan nanti, dengan beberapa negara. Sudah melakukan komunikasi baik dengan negara-negara luar.
bYang terakhir yang sangat perlu diketahui oleh calon mahasiswa, erapa biaya nanti di UBT?
Biayanya perbulan, SPP. Rp450 ribu per bulan. Ini sama rata, untuk semua prodi. Ada uang pangkal Rp1,1 juta sudah termasuk almamater, sopek dan lainnya. Tapi tidak ada uang pembangunan.(***)