Pekan Mendebarkan Pejabat Pemko Batam Tiga Turun Jabatan, Empat Non Job

1538
oplus_34

Batam, Posmetrobatam.co: Tentulah suhu ruang kerja Kepala BP Batam selalu dingin dengan hembusan udara dari pendingin ruangan. Tak terkecuali, Selasa (6/5) sore kemarin. Namun, kelakar Amsakar Achmad yang juga Walikota Batam ini, terlontar sebaliknya saat menjawab pertanya Direktur POSMETRO Haryanto, soal resuffle pejabat-pejabat Pemko di masa kepemimpinannya ini.

“Kopi…kopi…” ucapnya ditujukan pada stafnya. “Nampaknya pembicaraan, mulai panas,” sambungnya sambil tertawa.

oplus_2

Sore itu, Tim POSMETRO Batam mendapatkan kesempatan untuk bersilaturahmi dengan Wakil Walikota Dua priode ini. Obrolan membahas berbagai macam isu di Batam. Mulai dari maslah banjir yang terus berulang hingga kemarin hujan mengguyur deras, dan banjir terjadi lagi. Dan pasti, soal pergantian Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemko Batam.

Pemerintahan baru Wali Kota Batam, Amsakar Achmad dan Wakil Wali Kota, Li Claudia Chandra bersiap melakukan rotasi perdana di tubuh birokrasi Pemerintah Kota (Pemko) Batam. Proses penyaringan melalui Evaluasi Uji Kesesuaian atau job fit untuk Eselona II telah dilakukan.

BACA JUGA:  Pengibaran 10 Juta Bendera Merah Putih di Natuna

Hasilnya, telah diterima dan sedang diproses ke Badan Kepegawaian Negara (BKN). Proses ini akan menjadi dasar pergeseran bahkan mungkin demosi pejabat.

“Tatacara soal mutasi, promosi dan demosi di dalam pemerintahan itu, ya diatur dengan regulasi yang ada,” Amsakar menjelaskan.

Untuk langkah awal, fokus pada Esolon II terlebih dahulu. Di antaranya Sekretaris Daerah, tiga Staf Ahli, Kepala Dinas, Kepala Badan, Direktur RSUD, Inspektur, hingga Sekretaris DPRD. Namun, ada pula sinya pejabat yang bakal di nonjob-kan, alias kehilangan jabatan struktural.

“Ini kalau disepakati (BKN). Karena pergeseran ini ada namanya job fit. Kalau promosi itu ada satu langkah lagi tahapan yang dinamakan dengan seleksi terbuka atau bahasa awamnya yang sering kita ketahui, namanya fit and proper test,” ujarnya menegaskan.

BACA JUGA:  Tokoh Masyarakat Kepri Dukung Pengembangan Kawasan Rempang

Untuk Eselon III ke Eselon II, ada tahapan fit and proper test. Untuk merombak kabinet ini, dikatakan Amsakar, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Atau tak semudah seperti mengelola badan usaha. Ada hal-hal, ada koridor yang mesti dipatuhi. “Jadi mudah mudahan dalam dua tiga minggu kedepan setelah diajukan prosesanya bisa dilakukan. Pelantikan dulu para pejabat Esolan II yang bergeser tempat, tapi masih di-Eselon II,” ujarnya.

Amsakar menyebutkan, pergantian pejabat ini banyak dilakukan pergeseran jabatan di kalangan Esolon II. Artinya, ini tidak seperti kabar yang beredar akan terjadi perombakan atau banyak pejabat yang bakal di nonjobkan. “Presentase insya Allah yang masih di Eselon II, tetap. Sekitar 80 persen. Bergeser,” katanya menegaskan.

BACA JUGA:  681 Warga Batam Manfaatkan Program CKG di 21 Puskesmas, Bisa Deteksi Kanker Payudara dan Serviks

Namun demikian, tak menutup kemungkinan juga adanya proses demosi dan nonjob. “Dan kemungkinan yang demosi ada tiga atau empatlah. Yang kemungkinan akan nonjobkan sekitar dua sampai empat orang. Ini sekali lagi, kalau tanda petik disetujui BKN,” Amsakar menambahkan.

Mungkin ini adalah pekan yang mendebarkan di kalangan pajabat struktural di Pemko Batam. Namun, Amsakar menampik istilah tersebut. “Kita-kita yang berkarir di birokrasi ini, ya rotasi, promosi, demosi, sudah merupakan hal yang biasa,” katanya.

Proses mutasi tidak hanya soal pertimbangan teknis atau administratif, melainkan juga strategi. Penurunan jabatan, katanya, memerlukan dasar kuat dan dokumen yang lebih lengkap dibanding sekadar pergeseran atau pengukuhan.(*)