Menyelam Cari Besi Tua di Perairan Sekupang, Warga Batam Kota Ditemukan Meninggal

156
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jasad Sandy Suwardi (42 tahun), seorang penyelam besi tua yang tenggelam di wilayah perairan Sekupang, Batam, Kepri, Senin (6/1/2024). Foto: ist

Posmetrobatam.co: Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jasad Sandy Suwardi (42 tahun), seorang penyelam besi tua yang tenggelam di wilayah perairan Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Kepala Kantor SAR Tanjungpinang Fazzli mengatakan korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada, Senin sekitar pukul 15.50 WIB,

“Korban ditemukan setelah tim SAR gabungan melaksanakan penyelaman, berjarak 0,29 NM arah tenggara dari lokasi kejadian,” kata Fazzli, Senin (6/1) malam.

Dia mengatakan setelah berhasil membawa korban menuju ke permukaan, korban selanjutnya dievakuasi menuju ke rumah duka yang berada di Kecamatan Batam Kota.

Fazzli menjelaskan, sebelumnya Com Center Kantor SAR Kelas A Tanjungpinang menerima informasi dari Yulianti (adik ipar korban) bahwa pada Senin, pukul 06.00 WIB, korban menyelam di sekitar perairan Sekupang atau depan galangan kapal Bandar Victory Shipyard untuk mencari besi tua.

BACA JUGA:  Empat Hari Hilang, Zaikumar Ditemukan Mengambang di Perairan Kampung Baru Dabo

Namun setelah menyelam sekian lama, korban tak kunjung naik ke permukaan, sehingga pihak keluarga merasa khawatir dan melaporkan kepada Kantor SAR Tanjungpinang sekitar pukul 12.30 WIB.

“Dari laporan tersebut, enam orang rescuer Pos SAR Batam menuju ke lokasi kejadian untuk mencari korban,” ujar Fazzli.

Pencarian korban dilakukan dengan berbagai metode, antara lain dengan menggunakan Aqua Eeye atau alat pendeteksi objek di bawah permukaan air yang digunakan untuk mencari korban tenggelam, kemudian penyisiran, dan melaksanakan penyelaman.

Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang, Pos SAR Batam, Dirpolair Polda Kepri, lalu nelayan Belakang Padang, nelayan Pulau Kasu, dan nelayan Tanjung Riau ikut membantu dalam mencari korban.

BACA JUGA:  871 Kasus DBD di Batam Selama 2024, Meninggal 14 Orang

Selain itu, alat utama RIB Batam, Speedboat Polair, long boat milik nelayan, sekaligus palsar selam juga diterjunkan untuk mendukung pencarian korban.

“Dengan telah ditemukannya korban, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan diusulkan untuk ditutup. Tim SAR gabungan kembali ke satuan masing-masing dengan ucapan terima kasih,” demikian Fazzli.(ant)