BATAM, POSMETROBATAM.CO: Pelaku perundungan mengincar yang terlihat lemah. Pelaku merasa tak akan mendapat perlawanan. Perempuan, juga rentan kena bully. Eits.., tapi bagi Jessica, pelaku bullying harus dilawan balik.

Itulah alasan awal, belia cantik bernama Jessica Elvaretta Sandra ini memilih berlatih beladiri. Taekwondo, jenis ilmu pembelaan diri yang ia pilih.

“Kalau kita udah bisa beladiri, pasti bisa melawan bully,” ujar Siswi SMAK Yos Sudarso ini. Awal latihan, Jessica ikut dua sepupunya berlatih taekwondo.

Seiring waktu, rasa percaya diri belia kelahiran Batam 29 Februari 2008 ini kian meningkat. Ia pun diarahkan pelatihnya untuk ikut pertandingan. Porsi latihan ditambah. Bersama Taekwondo Kharisma Bangsa, Jessica beberapa kali mengukir prestasi, di antaranya: Juara 3 Open Poomsae Individual 12-14yo – Female 8th Daedo Open Championships.

BACA JUGA:  Auto Tinggalkan Kemiskinan, Para Weton Ini Diyakini Mendapat Rezeki Besar

Di ajang lain, putri dari pasangan Hendra Hermawan dan Santy ini juga menyabet perunggu di ajang Open Poomsae Individual Under 17 – Female Wu Kwon Taekwondo Invitation Championship 2023.

Dia seperti ketagihan bertanding. Selanjutnya, Jessica kembali meraih posisi ketiga pada Open Poomsae Individual Under 17 – Female 9th Daedo Open Championships.

Semakin semangat bertanding, Jessica berhasil memperbaiki prestasi dengan menjadi juara kedua pada Open Poomsae Individual Under 17 – Female 2024 World Taekwondo Changmookwan Championships.

Pelatih Taekwondo Kharisma Bangsa, Soewito Trikusuman menyebut, saat ini Jessica juga disiapkan pada event Daedo pada akhir tahun ini. “Jessica ini sangat semangat berlatih. Makanya, dia menjadi salah satu atlet andalan kami,” puji Soewito.

BACA JUGA:  Honda Community Gas ke Honda Bikers Day Nasional 2024

Mengenang latar belakang Jessica berlatih taekwondo, Soewito menyebut, awal-awalnya dulu, sekitar tahun 2018, Jessica latihan ikut dua sepupunya. “Ada beberapa alasan orang tua mengikutkan anaknya ini berlatih taekwondo. Salah satunya, agar anaknya bisa aktif di masa pertumbuhan,” sebut Soewito.

Usia 10 tahun, kala itu kelas V SD, adalah masa pertumbuhan. “Jadi latihan taekwondo bisa membantu proses pertumbuhan agar optimal,” ujarnya.

Tak kalah penting, berlatih taekwondo, kata Soewito, untuk mencegah perundungan. “Saat teman-temannya tau Jessica ikut berlatih beladiri taekwondo, pasti akan segan untuk melakukan perundungan. Dan jika sampai terjadi, anak bisa membeladiri,” jelas Soewito. Dari proses berlatih itu, rasa percaya diri anak makin tinggi.

BACA JUGA:  Samai Prestasi Nistelrooy, Haaland Raih PFA Player of The Year pada Musim Perdana

Berlatih taekwondo tak hanya bicara tentang bekal beladiri. Dalam proses berlatih, potensi Jessica makin tergali. Ia diarahkan untuk bertanding. “Jessica ini punya potensi,” ujar Soewito. Benar saja, disiapkan bersama tim, teknik-teknik Jessica makin terasah.

“Setelah mencoba ikut bertanding, jadinya malah kecanduan ikut pertandingan,” ujarnya. Setelah ikut bertanding, kemajuannya jelas lebih cepat. “Selain itu dalam bertanding akan bisa mengukur kemampuan diri,” imbuhnya.(chi)