POSMETROBATAM: Artis Babe Cabita dikabarkan tengah menderita penyakit langka, yakni Anemia Aplastik. Karenanya, komedian tunggal ini harus menjalani perawatan intensif. Bahkan dianjurkan melakukan pengobatan di luar negeri.

Menurut keterangan, suami dari Zulfati Indraloka itu diharuskan menjalani proses transplantasi tulang belakang jika ingin benar-benar sembuh total dari Anemia Aplastik. Tak hanya itu, Babe Cabita yang selama ini sudah merasa menerapkan pola hidup sehat, ternyata masih harus mengontrol asupan makananya untuk tidak mengkonsumsi citarasa pedas.

Lantas seperti apa itu Anemia Aplastik? Berikut ulasannya dilansir dari berbagai sumber:

Pengertian Anemia Aplastik
Anemia Aplastik adalah sebuah kelainan darah di mana sumsum tulang gagal menghasilkan sel darah, baik hanya salah satu maupun seluruh jenis sel darah. Ketika tubuh berhenti menghasilkan sel darah, maka saat itulah tubuh menjadi rentan lelah dan mudah terinfeksi.

BACA JUGA:  Shireen Sungkar Bagikan Cerita Dua Kali Terkena Kista, Sempat Divonis Sulit Punya

Di Indonesia, penyakit ini tergolong langka dan serius karena tercatat hanya ada kurang dari 15 ribu kasus setiap tahunnya. Anemia Aplastik bisa menyerang siapa saja tanpa pandang usia, dengan tiba-tiba atau perlahan-lahan.

Faktor Pemicu Anemia Aplastik
Anemia Aplastik dapat muncul karena disebabkan oleh dua hal, yakni faktor usia dan faktor keturunan dari orang tua. Pada faktor usia, baik anak-anak maupun dewasa, Anemia Aplastik biasanya muncul dengan disertai faktor lain, seperti riwayat infeksi virus, dan penggunaan obat-obatan seperti kloramfenikol.

Kemudian juga riwayat infeksi seperti hepatitis, zat kimia berbahaya seperti pestisida, kehamilan dan radiasi atau kemoterapi.

Sementara pada faktor keturunan, Anemia Aplastik bisa diturunkan dari orang tua kepada anaknya, yang kemungkinan juga bisa berkaitan dengan penyakit bawaan lainnya, seperti Anemia Fanconi, Sindrom Shwachman-Diamond, Disketarosis Kongenital, dan Anemia Diamond-Blackfan.

BACA JUGA:  Bahaya, Makan Gorengan Ternyata Bisa Merusak Kesehatan Mata

Selain karena faktor-faktor tersebut, Anemia Aplastik juga berpotensi menjadi kian parah apabila si penderita berada dalam kondisi Ras Asia, sedang hamil, berusia 20-25 tahun, memiliki kelainan sistem imun, mengidap kanker, menjalani kemoterapi, dan terpapar zat kimia berbahaya.

Gejala Anemia Aplastik
Anemia Aplastik yang terjadi karena sumsum tulang gagal memproduksi sel darah, juga memiliki sejumlah gejala berbeda di masing-masing sel darah. Sel darah merah misalnya, penderita akan mengalami gejala seperti mudah mengantuk, lemas, merasa lemah, pucat, pusing atau nyeri kepala, sesak napas, nyeri dada, dan jantung berdebar-debar.

Sementara Anemia Aplastik yang muncul karena kegagalan produksi sel darah putih, adalah demam dan mudah sakit atau mengalami infeksi berulang. Selain itu, jika kadar platelet rendah, penderita juga akan mengalami gejala mudah memar dan pendarahan seperti mimisan atau gusi berdarah.

BACA JUGA:  Dokter Rekomendasikan Teh Herbal untuk Atasi Bau Mulut Saat Puasa

Pencegahan Anemia Aplastik
Karena penyakit ini termasuk langka dan serius di Indonesia, konon belum ada cara pasti untuk mencegah Anemia Aplastik. Kendati begitu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meminimalisir munculnya penyakit ini, di antaranya

  • Menghindari paparan zat kimia, seperti pestisida, insektisida, pelarut organic, dan penghilang cat
  • Menjaga kebersihan, salah satunya rajin mencuci tangan
  • Mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter
  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
  • Olahraga teratur
  • Menghindari stress dan istirahat yang cukup.
    (jp group)