Kapal Mesin Rusak dan Bocor saat Cuaca Ekstrem di Perairan Merundung, 2 Nelayan Serasan Hilang

214

Posmetrobatam.co: Dua nelayan asal Kecamatan Serasan dilaporkan hilang setelah kapal pompong KM Antarega 1 mengalami kerusakan mesin dan kebocoran di sekitar perairan Pulau Merundung, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, pada Jumat (5/1/).

“Akibat kerusakan mesin dan kebocoran kapal tersebut dua nelayan dinyatakan hilang,” ungkap Kepala Kantor Basarnas Natuna, Abdul Rahman, Senin (6/1).

Hingga kini sebut Abdul Rahman, tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, dan masyarakat setempat terus melakukan pencarian.

“Tim Basarnas dan tim gabungan akan mengupayakan semaksimal mungkin melakukan pencarian terhadap korban,” sebut Abdul Rahman.

Kronologi kejadian kata Abdul Rahman nelayan Serasan itu berangkat dari Palo, Sambas, Kalimantan Barat menuju Pulau Serasan. Namun, di tengah perjalanan, kapal mengalami mati mesin dan kebocoran akibat cuaca ekstrem.

BACA JUGA:  Hadapi Cuaca Ekstrem Musim Utara di Kepri, Posko Bencana Alam Disiapkan di Kawasan Pantai Rawan Bencana

“Dari tiga orang di kapal itu, satu berhasil selamat, sedangkan dua lainnya masih hilang setelah melompat dari kapal,” kata Abdul Rahman.

Kepala Kantor Basarnas Natuna, Abdul Rahman itu menjelaskan kejadian ini pertama kali dilaporkan oleh keluarga korban, Bapak Deri, pada Sabtu Tanggal 4 Januari 2025 sekitar pukul 05.30 WIB.

“Selanjutnya di lakukan pencarian di sekitar koordinat 02° 4.628’N dan 109° 7.363’E, yang berjarak sekitar 30 mil laut dari USS Serasan,” jelas Abdul Rahman.

Basarnas dan tim tambah Abdul Rahman telah menerjunkan 9 personel, dibantu satu unit RIB 03 Serasan, TNI, Polsek, Pos AL serta masyarakat sekitar dengan perahu tradisional.

Cuaca di lokasi pencarian ucap Abdul Rahman dilaporkan buruk dengan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter dan angin berkecepatan 4-15 knot.

BACA JUGA:  Ansar Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi Seluruh Kabupaten Kota

“Hal ini menjadi tantangan utama dalam pencarian kedua korban, yakni Agel (20) dan Nugi Aldi (18). Sementara itu, korban selamat, Rio (38), kini dalam kondisi stabil setelah ditemukan berteduh di Pulau Merundung,” kata Abdul lagi.

Tim dari Basarnas, TNI, Polri, dan masyarakat setempat terus melakukan pencarian. Dan terus berupaya semaksimal mungkin agar korban ditemukan.

“Cuaca ekstrem menjadi tantangan utama dalam pencarian korban. Dan kami optimis bisa segera menemukan kedua korban tersebut,” ujar Abdul Rahman.

Abdul Rahman juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan memperhatikan keselamatan selama musim utara, yang sering kali membawa gelombang tinggi dan angin kencang.

“Kami minta nelayan untuk berhati-hati dan segera melapor jika ada kondisi darurat agar dapat ditangani dengan cepat,” tambahnya.

BACA JUGA:  Jelang Penyaluran Pupuk Subsidi di Bintan, Gudang PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Diawasi

Hingga kini, pencarian masih terus dilakukan oleh tim gabungan dengan melibatkan berbagai unsur SAR terus melakukan pencarian hingga kedua korban ditemukan.

Adapun identitas korban yang hilang yakni atas nama Agel, jenis kelamin Laki-laki. Alamat Kampung Batu Berian RT.004 RW.003 Desa Batu Berian, Kecamatan Serasan.

Kemudian Nugi Aldi, jenis kelamin laki-laki dengan alamat Kampung Air Ringau RT.006 RW.003 Desa Air Ringau, Kecamatan Serasan Timur.

Sedangkan nelayan yang selamat yakni atas Nama Rio selalu anak buah kapal berusia 38 tahun dengan jenis kelamin laki-laki, alamat Kampung Air Ringau Desa Air Ringau, Kecamatan Serasan Timur.(maz)