POSMETROBATAM: Erik ten Hag memang tidak memiliki duet bek tengah terbaiknya ketika menghadapi Arsenal di Stadion Emirates kemarin (4/9). Raphael Varane cedera sehingga Victor Lindelof menjadi pendamping Lisandro Martinez.

Meski sering diserang Arsenal, duet Lindelof dan Licha –sapaan akrab Lisandro Martinez– hanya kebobolan oleh gol kapten Arsenal Martin Odegaard pada menit ke-28. Gol yang hanya berselang 111 detik setelah United unggul melalui Marcus Rashford.

Sampai akhirnya datang menit ke-67 ketika Licha mengeluh sakit pada otot kakinya. Ten Hag pun tidak punya pilihan lain selain memasukkan Harry Maguire. Debut Maguire musim ini. Masuknya bek yang gagal dijual United pada bursa transfer musim panas itu pun disambut tepuk tangan fans Arsenal di stadion.

BACA JUGA:  Terungkap Daftar Pemain Pengganti Elkan Baggott yang Dicoret Shin Tae-yong

Bagi yang belum paham, Maguire dianggap sebagai titik lemah pertahanan United karena lemah dalam kecepatan. Kepercayaan diri bek termahal dunia setelah Josko Gvardiol itu pun menurun dalam dua tahun terakhir.

Keputusan mengejutkan terjadi pada menit ke-84 dengan Ten Hag juga menarik Lindelof dan memasukkan bek 35 tahun Jonny Evans. Bisa jadi Lindelof ditarik karena sudah kelelahan atau berisiko kartu merah seiring sudah mengantongi kartu kuning.

Duet Maguire-Evans pun punya andil atas dua gol yang memastikan kemenangan 3-1 Arsenal via Declan Rice (90+6’) dan Gabriel Jesus (90+11’). Gol Rice, misalnya. Maguire dan Evans terlihat kurang koordinasi dalam penjagaan lawan. Sementara untuk gol pertama Jesus setelah 13 kali pertemuan melawan United karena Evans kehilangan bola dan tidak mampu mengejar striker Arsenal asal Brasil tersebut.

BACA JUGA:  Chelsea Diterpa Masalah Teknis maupun Nonteknis

”Aku tahu ada yang cedera, tetapi Maguire semestinya sudah dijual. Untuk Jonny Evans, aku suka dia. Tetapi, dia sudah meninggalkan Man United delapan tahun lalu karena sudah dianggap tidak mumpuni,” kritik pandit Sky Sports sekaligus mantan kapten United Roy Keane. ”Mereka datang dalam momen yang salah,” sambung Keane.

Sejarah mencatat, lima musim lalu, di stadion yang sama, duet Maguire-Evans tidak mampu menghindarkan Leicester City dari kekalahan dengan skor serupa oleh Arsenal. Tepatnya pada matchweek kesembilan Premier League musim 2018–2019. ”Biang kerok yang telah terbentuk sepanjang lima musim,” sindir Manchester Evening News.

Terpisah, ketimbang bereaksi atas performa Maguire-Evans, Ten Hag lebih menyoroti insiden yang mengubah keadaan sehingga United tertekan. ”Gol Rice seharusnya dianulir karena ada upaya menghalangi gerakan dari Jonny saat mengeblok tembakan Rice,” ucapnya kepada MUTV.

BACA JUGA:  Jika Inggris Tak Juara Euro 2024, Gareth Southgate Mundur

Ten Hag juga menganggap gol winger United Alejandro Garnacho (89’) tidak layak dianulir VAR (video assistant referee). VAR menampilkan Garnacho dalam posisi offside.
(jp group)