Kadar gula darah yang tinggi, atau dikenal sebagai hiperglikemia adalah kondisi yang perlu diwaspadai.

Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, dan kerusakan saraf.

Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki gula darah tinggi karena gejalanya seringkali tidak spesifik dan mudah disalahartikan sebagai masalah kesehatan lain.

Namun, penting untuk mengenali tanda-tanda gula darah naik sejak dini agar dapat segera mengambil tindakan pencegahan dan pengobatan.

Kita akan membahas secara detail delapan gejala gula darah naik yang sering diabaikan.

Dengan memahami gejala-gejala ini, Anda dapat lebih waspada terhadap kondisi kesehatan Anda dan mengambil langkah tepat untuk menjaga kadar gula darah tetap normal.

Dilansir dari laman Healthline, Selasa (4/6), berikut adalah beberapa gejala umum yang sering dialami ketika gula darah naik.

  1. Sering Buang Air Kecil, Terutama di Malam Hari

Ginjal bekerja keras untuk menyaring dan mengeluarkan kelebihan gula dalam darah. Hal ini menyebabkan produksi urine meningkat, sehingga Anda akan lebih sering merasa ingin buang air kecil, terutama pada malam hari ketika tubuh seharusnya beristirahat.

  1. Rasa Haus yang Berlebihan (Polidipsia)
BACA JUGA:  Cara Melakukan Pertolongan Pertama Asam Lambung Naik

Akibat sering buang air kecil, tubuh kehilangan banyak cairan. Untuk mengimbangi kehilangan cairan ini, tubuh akan mengirimkan sinyal rasa haus yang intens. Anda mungkin merasa haus terus-menerus meskipun sudah minum banyak air.

  1. Mulut Kering (Xerostomia)

Dehidrasi akibat sering buang air kecil dan rasa haus yang berlebihan juga dapat menyebabkan mulut kering. Anda mungkin merasa kesulitan menelan, berbicara, atau bahkan merasakan perubahan dalam indra perasa.

  1. Mudah Lelah dan Letih

Gula darah adalah sumber energi utama bagi tubuh. Namun, ketika kadar gula darah tinggi, tubuh kesulitan menggunakan glukosa secara efektif. Akibatnya, Anda akan merasa mudah lelah, letih, dan lesu, bahkan setelah melakukan aktivitas ringan.

  1. Penglihatan Kabur

Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan lensa mata membengkak, sehingga cahaya tidak dapat difokuskan dengan baik pada retina.

BACA JUGA:  Shireen Sungkar Bagikan Cerita Dua Kali Terkena Kista, Sempat Divonis Sulit Punya

Hal ini menyebabkan penglihatan menjadi kabur atau tidak fokus. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi kerusakan mata yang lebih serius.

  1. Luka Sulit Sembuh

Gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf, termasuk yang berperan dalam proses penyembuhan luka. Akibatnya, luka akan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh dan lebih rentan terhadap infeksi.

  1. Sering Kesemutan atau Mati Rasa (Neuropati)

Kerusakan saraf akibat gula darah tinggi dapat menyebabkan sensasi kesemutan atau mati rasa, terutama di tangan dan kaki. Kondisi ini disebut neuropati diabetik dan dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani.

  1. Infeksi yang Sering Terjadi

Gula darah tinggi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga Anda lebih rentan terhadap berbagai jenis infeksi, baik infeksi bakteri, virus, maupun jamur. Infeksi yang sering terjadi pada penderita gula darah tinggi antara lain infeksi saluran kemih, infeksi kulit, dan infeksi jamur.

BACA JUGA:  Tips Merawat Sneakers Mewah dengan Cara Rumahan Secara Rutin

Pentingnya Memantau Gula Darah

Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui kadar gula darah Anda. Pemantauan gula darah secara teratur sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki risiko diabetes atau sudah didiagnosis diabetes.

Tips Mencegah Gula Darah Naik

Pola Makan Sehat: Konsumsi makanan yang seimbang dengan mengurangi asupan gula, karbohidrat olahan, dan lemak jenuh. Perbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.

Menjaga Berat Badan Ideal: Jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas, turunkan berat badan secara bertahap dengan diet sehat dan olahraga teratur.

Kontrol Stres: Stres dapat memicu peningkatan gula darah. Carilah cara untuk mengelola stres dengan baik, seperti meditasi, yoga, atau melakukan hobi yang menyenangkan.

Tetapi, perlu diingat bahwa artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak boleh digunakan sebagai pengganti saran medis profesional. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kesehatan Anda, segera konsultasikan dengan dokter.(jpg)