Tanjungpinang, Posmetrobatam.co: Sebanyak 3.500 calon siswa SMA/SMK sederajat masuk dalam daftar tunggu, karena belum tertampung ke sekolah negeri pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.
Kepala Disdik Kepri, Andi Agung mengatakan, ribuan siswa yang belum tertampung itu akibat tidak lolos perangkingan dan terkendala masalah administrasi, misalnya domisili di dalam Kartu Keluarga (KK) belum setahun.
“Siswa belum tertampung paling banyak di Kota Batam dan sebagian kecil di Kota Tanjungpinang,” katanya, Kamis (3/7).
Guna mengatasi hal ini pihaknya akan membuka kembali pendaftaran SPMB gelombang kedua secara offline pada tanggal 3 Juli hingga 5 Juli 2025, khususnya untuk mengakomodasi murid yang belum tertampung di Batam dan Tanjungpinang.
“Kalau dari 3.500 siswa ini ada yang ingin ke swasta, kami akan buka pendaftaran. Nanti akan ada SOP-nya, bisa mendaftar melalui posko atau langsung ke satuan pendidikan,” ucapnya.
Agung memastikan hanya Batam dan Tanjungpinang yang masih dibuka untuk daftar ulang tambahan, karena daya tampung yang belum sepenuhnya stabil.
“Sementara yang lain sudah clear. Tapi di Batam, masih ada kelebihan pendaftar di beberapa SMA,” jelasnya.
Namun demikian ia menegaskan bahwa sekolah tidak bisa lagi menambah jumlah siswa secara sepihak. Hal ini karena data rombongan belajar (rombel) sudah dikunci oleh pusat melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik), sehingga jumlah siswa tidak bisa ditambah sembarangan.
“Misalnya, kalau rombel SMA 1 Batam itu 28 rombel, maka tidak boleh ditambah. Kalau dipaksa tambah, nanti tidak keluar di Dapodik,” ucapnya.
Agung menambahkan total pendaftar tahun ini dari seluruh Kepri ada sekitar 37.000 siswa. Dari jumlah tersebut sekitar 35.000 merupakan lulusan SMP dan MTs, ditambah sekitar 2.000 siswa dari luar provinsi ini.
Tercatat, sebanyak 29.000 siswa mendaftar ke Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN), sementara sekitar 7.000 siswa memilih sekolah swasta.
“Ada juga sebagian kecil siswa yang melanjutkan pendidikan ke luar daerah,” ujar Agung.
Agung menambahkan secara umum pelaksanaan SPMB tahun 2025 di Kepri berjalan lancar, sejak dibuka pada tanggal 30 Juni hingga 2 Juli 2025. Dari tujuh kabupaten/kota se-Kepri, kata dia, hanya Batam yang paling mengalami kendala terkait daya tampung sekolah.
“Tanjungpinang juga ada, tapi tidak banyak dan masih mudah diatasi,” kata Andi Agung.(ant)